Jawa Pos

Teknik Sandwich Urai Beda Pendapat

-

DI era sekarang, para ibu milenial bisa mendapatka­n ilmu pola asuh dengan mudah. Lewat internet, misalnya. Berbeda dengan zaman nenek-kakek ketika mengasuh anak-anaknya.

Perbedaan pendapat tentang pola asuh antara bunda dan nenek atau kakek pasti akan ada. Tantangann­ya adalah menyelaras­kan perbedaan tersebut. Tentu dengan tidak menyakiti salah satu pihak. Baik dari nenek-kakek atau buah hati Anda, ya.

Psikolog Saskhya Aulia Prima memberikan trik teknik sandwich. Ada bagian pembuka, isi, dan penutup. Jika ada perbedaan pola asuh, tidak disarankan emosi kepada nenek atau kakek. Apalagi di depan buah hati kita.

Saskhya memberikan contoh saat si kecil sudah kembali ke rumah bersama orang tua. Lalu, ada perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Anda. Tahap pertama yang perlu dilakukan adalah memberikan apresiasi kepada nenek-kakek.

Di tahap yang dikenal sebagai tahap pembuka itu, Saskhya menuturkan, para ibu bisa bilang, ”Terima kasih karena sudah membantu mengasuh anak-anak.” Kemudian, di tahap kedua atau tengah, bunda menyampaik­an hal-hal yang bisa diperbaiki kepada kakek-nenek. Terakhir, di tahap ketiga atau penutup, orang tua bisa bilang, ”Untuk itu, mohon papa-mama bantu aku juga, terima kasih sudah perhatian selama ini.”

Sebelum melakukan teknik sandwich, yang tak kalah penting adalah mimik wajah hingga gestur. Saskhya menyebutka­n, mimik, gestur, dan kalimat yang diucapkan harus sinkron. ”Jangan lupa juga, kita perlu memiliki kedekatan emosi yang baik dengan nenek dan kakek,” urainya.

Oke, urusan ibu dengan nenek-kakek selesai. Lalu, bagaimana dengan buah hati? Saskhya menyatakan, sejak awal, orang tua perlu menanamkan prinsip mana yang boleh dan tidak. Alumnus Fakultas Psikologi Universita­s Indonesia itu mengajarka­n hal tersebut kepada anaknya sejak usia 7 bulan. Co-founder @tigagenera­si itu menuturkan, hal tersebut bisa dimulai dengan gerakan tubuh. ”Anakku sudah tahu mana yang no dan yes. Aku ngajari dia melalui mimik wajah. Jadi, jangan sampai orang tua bilang no, tapi mimik wajahnya senyam-senyum,” terangnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia