6 tanpa Sinyal, 6 Tertinggal
Mendes PDTT Prioritaskan Pembangunan Pemancar
PACITAN, Jawa Pos – Kondisi geografis Kabupaten Pacitan membuat sebagian wilayahnya minim sinyal komunikasi seluler. Bahkan, beberapa di antaranya blank spot alias nihil jangkauan penyedia provider.
’’Ada enam kepala desa (Kades) yang mengacungkan tangan ketika saya tanya desa tanpa sinyal. Semoga cuma itu,’’ kata Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) A. Halim Iskandar kemarin (16/1).
Halim kemarin melakukan kunjungan kerja ke Pacitan. Kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk berdialog dengan para Kades.
Menurut dia, pada era modernisasi saat ini, ketiadaan sinyal komunikasi seluler tak dapat ditoleransi. Terlebih, tahun ini, dana desa disalurkan langsung dari rekening negara ke desa. Halim pun berjanji memprioritaskan Pacitan untuk pemasangan menara pemancar sinyal seluler. ’’Kami sudah bekerja sama dengan Kemenkominfo dan Telkom,’’ paparnya.
Bukan hanya itu, masih ada enam desa kategori tertinggal di Pacitan. Lainnya, ada 1 desa mandiri, 116 desa berkembang, dan 44 desa maju. Menurut Halim, hal tersebut dipicu kesesuaian lembaga pendidikan hingga akses menuju desa itu. ’’Permasalahan utama ini harus diselesaikan dulu,’’ jelasnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Pacitan Sanyoto menyatakan, status desa tertinggal hingga mandiri ditentukan Kemendes PDTT. Enam desa tertinggal itu adalah Sambong, Temon, Petungsinarang, Kledung, Watupatok, dan Sukorejo. ’’Kriterianya dihimpun pendamping desa masing-masing, lantas dilaporkan ke Kemendes PDTT,’’ terangnya.
Dia menambahkan, enam desa tersebut bakal mendapat dana desa tambahan tahun ini. Nilainya sesuai ketentuan dan rumus yang ditetapkan kementerian. Targetnya, mereka naik kasta dalam setahun. Sebaliknya, saat gagal mencapai target, mereka dipastikan mendapat punishment. ’’Bentuknya bisa berupa pengurangan dana desa tahun berikutnya,’’ ujar Sanyoto.