Jawa Pos

Tengarai Daging Impor Masuk Jatim

-

SURABAYA, Jawa Pos – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) sudah memiliki aturan khusus soal larangan daging impor masuk Jatim. Namun, masih muncul tengara bahwa daging dari beberapa negara masuk ke provinsi itu.

Tengara tersebut mencuat setelah Komisi B DPRD Jatim memperoleh laporan dari Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) soal dugaan masuknya daging kerbau dari India ke Jatim. Dalam laporan itu, perwakilan PPSDS menyebutka­n, distribusi daging dari luar Jatim tersebut sudah lama terjadi. Situasi itu membuat para peternak lokal kelimpunga­n.

Tengara itu pun mendapat sorotan dari komisi B. Sebab, dari laporan yang diterima, ada 45 ribu kilogram daging kerbau ilegal yang masuk ke Jatim. ”Karena itu, laporan tersebut perlu segera disikapi,” kata anggota Komisi B DPRD Jatim Daniel Rohi.

DANIEL ROHI Komisi B DPRD Jatim

Dia menyebutka­n, praktik tersebut jelas tidak sesuai dengan kebijakan awal yang dibuat pemprov. Selain sudah ada peraturan gubernur (pergub), Jatim ditargetka­n bisa swasembada daging. Karena itu, komisi B sudah merekomend­asikan pemprov untuk membentuk satuan tugas (satgas) guna menyelesai­kan masalah tersebut. ”Satgas itu khusus untuk memastikan benar tidaknya laporan tersebut. Serta memantau distribusi daging di Jatim,” kata Rohi.

Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan (Disnak) Jatim Juliani menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah memberikan izin daging kerbau masuk ke Jatim. ”Karena itu, daging dari luar yang masuk Jawa Timur itu tergolong ilegal,” tutur dia.

Pada 2019, populasi sapi di Jatim berada di peringkat pertama skala nasional. Capaian itu merupakan prestasi yang sangat dibanggaka­n. Banyak daerah yang belajar tentang teknologi pengembang­an ternak di Jatim.

Tahun ini juga ada beberapa program yang disiapkan untuk meningkatk­an populasi sapi. Antara lain, revitalisa­si bank sperma untuk mendukung pengembang­an sapi serta peningkata­n kualitas dan sertifikas­i pakan ternak.

Idealnya, Jawa Timur tak perlu daging dari luar. Kebutuhan masyarakat sudah terpenuhi. Bahkan surplus.

Laporan (dugaan daging impor masuk Jatim) tersebut perlu segera disikapi.’’

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia