Penyambung Lidah Disuruh Membeli Roti dan Susu
SANGAT mudah memilih pemain Manchester United yang bermain paling apik saat menghadapi Wolves kemarin (16/1). Ya, Juan Mata berhak mendapat predikat tersebut. Itu diperolehnya bukan hanya karena mencetak satu-satunya gol kemenangan, tetapi juga performanya yang memang sedang bagus-bagusnya.
Gol kemenangan di Piala FA kemarin tak hanya membuat angka produktivitasnya musim ini pecah telur. Sebelum melawan Wolves, mantan pemain Chelsea dan Valencia itu sukses menorehkan dua assist dalam kemenangan empat gol tanpa balas United atas Norwich City (11/1).
Moncernya Mata tak lepas dari keputusan pelatih United Ole Gunnar Solskjaer untuk kembali memberikan kepercayaan kepada pemain senior. Sejak awal musim ini, Solskjaer mengusung misi untuk meningkatkan jam terbang para pemain muda. Tetapi, peran pemain senior seperti Mata tetap dibutuhkan.
Mata, 31, bersama Ashley Young, 34; Sergio Romero, 32; Nemanja Matic, 31; hingga Lee Grant, 36; adalah sederet pemain kepala tiga di United. Tetapi, menurut Solskjaer, Mata paling mampu berperan sebagai penyambung lidah, telinga, serta mata dari ruang ganti pemain ke ruang pelatih. ”Juan (Mata) adalah sosok pemain berperspektif. Dengan kekayaan pengalaman saat tim susah maupun senang, mereka membantu pemain muda berimprovisasi,’’ puji Solskjaer.
Dengan kata lain, Mata bisa menangkap rasan-rasan pemain muda yang sungkan disampaikan kepada pelatih. Sebaliknya, dengan bijak, Mata yang kontraknya di United habis akhir musim nanti itu bisa meneruskan kritik pelatih kepada pemain dengan bahasa yang halus dan tak menyinggung perasaan pemain bersangkutan.
Dalam laga kemarin, juga ada momen menarik ketika Solskjaer memberikan secarik kertas kepada Mata. ’’Bos (Solskjaer) memintaku membeli roti dan susu,’’ canda Mata kepada BT Sport.
Sementara itu, Solskjaer menjelaskan telah memberikan instruksi pertukaran posisi antara Mata dan Daniel James. Pertukaran itu dimaksudkan memberikan opsi berbeda dalam memblokade winger Wolves yang diklaim memiliki fisik terkuat dan paling cepat di Premier League, Adama Traore.