Machfud Klaim Tiga Kursi PAN
Kantongi Rekomendasi, Masih Berburu Sisa Tujuh Kursi
SURABAYA, Jawa Pos – Machfud Arifin menjadi orang pertama yang mendapatkan tiket sementara untuk maju sebagai calon wali kota. Mantan Kapolda Jatim itu resmi mendapatkan rekomendasi dari PAN. Artinya, sudah ada tiga kursi yang diamankan. Masih kurang tujuh kursi dari ambang batas sepuluh kursi. Penjajakan ke partai lain terus dilakukan.
Rekomendasi diberikan langsung oleh Ketua DPW PAN Jatim Masfuk di kantornya Rabu (15/1). Surat tersebut berasal dari putusan partai di tingkat DPD (dewan pimpinan daerah),
DPW (dewan pimpinan wilayah), dan DPP (dewan pimpinan pusat).
Ketua DPD PAN Surabaya Hafid Suaidi mengakui, rekomendasi dari partainya memang turun lebih cepat. ”Sebetulnya itu akan dibahas di raker Minggu (19/1) besok. Tapi, kalau sudah telanjur menyebar (infonya, Red) ya sudah,” ujarnya kepada Jawa Pos kemarin (16/1).
Hafid menegaskan, rekomendasi itu hanya untuk satu nama. Jadi, yang dipilih adalah Machfud. ”Memang kemarin yang dikirim dua nama. Tapi, rekomendasinya untuk satu orang saja,” lanjutnya.
Di sisi lain, Ketua DPW PAN Jatim Masfuk mengatakan, rekomendasi tersebut hanya untuk calon wali kota. Untuk pasangannya, partai menyerahkan ke pihak calon. ”Ini sebagai langkah awal untuk
Pak Machfud sebagai bacawali untuk mencari wakilnya,” tuturnya kepada wartawan.
Mantan bupati Lamongan itu mengatakan, rekomendasi tersebut diberikan bukan tanpa alasan. Salah satu yang menjadi pertimbangan adalah rekam jejak Machfud. Pensiunan jenderal bintang dua itu dianggap mempunyai modal kuat dan pengenalan medan yang cukup bagus. Maklum, dia bekas Kapolda Jatim.
Masfuk meminta masyarakat memberikan kesempatan kepada Machfud untuk mengabdi. Sebab, Surabaya butuh sosok pekerja keras sebagai penerus Wali Kota Tri Rismaharini yang akan mengakhiri jabatannya tahun depan. ”Beliau (Machfud, Red) ini sosok terbaik untuk melanjutkan kerja Bu Risma dalam memimpin Surabaya,” ucapnya.
Sementara itu, Machfud mengatakan, rekomendasi dari PAN merupakan langkah awal baginya. Dia berharap, partai yang lain bisa menyusul. Sebab, dibutuhkan minimal 10 kursi parlemen untuk bisa maju sebagai calon wali kota.
Dia mengatakan, rekomendasi dari PAN menjadi motivasi. Tidak untuk dirinya, tetapi untuk relawannya juga. Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1986 itu mengaku terus melakukan penjajakan ke partai-partai lain. Namun, dia belum mau menyebutkan partai mana saja yang sudah memberikan kepastian. ”Nanti pada waktunya akan diumumkan,” katanya.
Secara terpisah, Ketua DPC Peradi Surabaya Hariyanto menghargai keputusan tersebut. Dia mengaku tidak terkejut jika rekomendasi dari PAN akhirnya jatuh ke tangan Machfud. Yang jelas, dia tetap optimistis dan akan meneruskan running pemilihan wali kota (pilwali) hingga tuntas. Sebab, namanya juga tercatat sebagai bakal calon wali kota (bacawali) di Gerindra, Nasdem, dan PSI.
Terkait kemungkinan untuk maju sebagai wakil wali kota, Hariyanto menegaskan bahwa dirinya tetap akan mengejar posisi L1 (wali kota). Sebab, visi-misinya untuk membangun Surabaya sebagai kota bahagia hanya bisa diwujudkan jika dia menjabat wali kota. ”Enggak, saya tetap L1. Tetapi, tetap kita nikmati saja prosesnya,” jelasnya.
Sementara itu, partai-partai lainnya masih belum menentukan pilihan. Kendati demikian, Machfud dikabarkan juga mengincar rekom dari Gerindra, Nasdem, dan PKB. Sementara itu, partai pemenang pemilu, PDIP dengan 15 kursi masih anteng soal rekomendasi.
Sementara itu, PSI, Demokrat, PKS, dan PPP juga belum menentukan pilihan. Koalisi empat parpol di atas bisa mendapatkan satu tiket lagi dalam pilwali Oktober mendatang.