Sosialisasi Pilwali Makin Masif
SURABAYA, Jawa Pos – Maskot resmi pilwali Surabaya, Siboy dan Siro, kembali diperkenalkan kepada publik dalam sosialisasi di KPU Surabaya kemarin (16/1). Maskot tersebut bakal mewarnai perjalanan menuju coblosan pilwali Surabaya pada 23 September.
Sosialisasi dengan peserta para awak media cetak dan elektronik itu menghadirkan langsung juri lomba maskot, Wahyu Kokkang. Dia menjelaskan detail pendaftaran hingga pengumuman pemenang yang telah dilakukan pada akhir Desember lalu. ’’Desain yang dipilih yang simpel karena nanti diaplikasikan di banyak media sosialisasi. Tapi, tetap membawa ciri khas Suroboyo,’’ ungkapnya.
Dia berharap, setelah disosialisasikan kepada awak media, maskot, mars, dan jingle itu bisa semakin masif dipublikasikan kepada masyarakat umum. Terutama untuk media sosialiasi pilwali. ’’Banyak cara yang bisa ditempuh. Misalnya, menggandeng influencer atau penggiat medsos,’’ katanya.
Anggota KPU Surabaya Subairi mengungkapkan bahwa sosialisasi pilwali pada 2019 dengan metode tatap muka sudah dilakukan sebanyak 34 kali. Pada 2020 ini sosialiasi akan dilaksanakan secara bergelombang. ’’Makin dekat pilwali nanti makin sering sosialisasi tahapan,’’ ujarnya.
Pria kelahiran Sampang itu menyatakan, sosialisasi tersebut melibatkan banyak pihak. Mulai organisasi kemasyarakatan, akademisi, hingga berbagai kelompok masyarakat. ’’Termasuk teman-teman wartawan hari ini (kemarin, Red) juga kami sosialisasikan agar gebyar pilwali makin terasa,’’ ucapnya.
Anggota KPU Surabaya Soeprayitno menuturkan, maskot itu membuat pilwali semakin semarak. Dia mengibaratkan maskot tersebut sebagai tambahan telor dalam jamu. ’’Kalau jamu sudah pakai telor, pasti lebih mantap,’’ jelasnya.