Seruduk Trailer Parkir, Bapak-Anak Tewas
Kecelakaan Diduga karena Sopir Ngantuk
GRESIK, Jawa Pos – Kecelakaan maut kembali terjadi di wilayah hukum Gresik. Kemarin dini hari (16/1) sebuah minibus sarat penumpang terlibat kecelakaan di Jalan Raya Setrohadi, Duduksampeyan. Minibus itu menyeruduk trailer yang diparkir di bahu jalan. Akibat kecelakaan tersebut, dua penumpang minibus meninggal dunia di lokasi kejadian.
Diduga, kecelakaan itu terjadi karena sopir minibus travel yang bernama Yusuf Rosyidi tidak kuat menahan rasa kantuk. Namun, bapak berusia 30 tahun dari Sendangmulyo, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, itu tidak memilih beristirahat dulu. Dia nekat mengemudi.
Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos, sekitar pukul 02.30 minibus itu melaju dari arah Terminal Bunder, Gresik, menuju ke Lamongan. Minibus yang berwarna kuning tersebut meluncur dengan kecepatan tinggi. Apalagi, ruas Jalan Raya Duduksampeyan sedang lengang. Hanya ada satu–dua kendaraan yang melintas. Bisa jadi, Yusuf yang menyopiri minibus bernopol H 9312 VP itu ingin segera sampai di tujuan. Rencananya, rombongan tersebut menuju Semarang.
”Kecepatan minibus itu lumayan. Mungkin di atas 80 kilometer per jam,” ujar seorang saksi.
Minibus itu disebut-sebut melaju zig-zag saat mendahului kendaraan di depannya. Nahas, memasuki Jalan Raya Setrohadi, Yusuf ditengarai tidak menguasai medan. Ketika minibus melaju kencang di bahu jalan, Yusuf tidak mengetahui adanya trailer bernopol L 9662 UR yang terparkir. Sopir trailer dengan nama Soetrisno, 56, asal Benowo, Surabaya, juga telah memasang tanda lampu bahaya. Sebab, ban depan kiri trailer rusak.
Beberapa saat kemudian, terdengar suara keras. ”Bruakkk .... !
” Benturan keras dengan trailer itu mengakibatkan kap depan minibus nyaris tidak terbentuk. Yusuf dan putrinya yang bernama Aisya Ghina Khairunissa, 6, yang duduk di kursi depan meninggal dunia di lokasi kejadian. Dua orang lainnya, yakni Samuel
Sampebato, 27, warga Jalan Veteran, Tasikmalaya, dan Suraji, 36, warga Tawangharjo, Grobogan, terluka parah.
Kanitlaka Satlantas Polres Gresik Ipda Yossi Eka Prasetya mengatakan, berdasar hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan saksi-saksi di lokasi, kecelakaan diduga terjadi karena faktor human error. ”Sopir minibus tidak memperhatikan arah depan dengan jelas dan tidak menjaga jarak aman sehingga membentur bagian belakang kendaraan trailer di bahu jalan,” ujar Yossi kemarin.
Sopir trailer, tambah dia, juga telah memasang tanda bahaya saat parkir di bahu jalan karena ban depan rusak. ”Melihat kerusakaan minibus, bisa diduga pengemudi minibus melaju kencang,” imbuh perwira dengan satu balok di pundak itu.