Harga Bawang Putih Masih Tinggi
SURABAYA, Jawa Pos – Harga bawang putih belum stabil di pasar sejak awal bulan ini. Di Pasar Wonokromo, harganya Rp 32 ribu hingga Rp 35 ribu per kilogram. ’’Saya jual Rp 35 ribu. Biasanya berkisar Rp 30 ribu per kilogram,’’ kata Rusmini, penjual bumbu dapur di Pasar Wonokromo, kemarin (16/1).
”Susah memang. Kalau musim hujan begini biasanya harganya naik sampai musim kemarau,’’ ujarnya. Naiknya harga bumbu dapur itu mengakibatkan jumlah pembeli berkurang. Mereka pun memilih membeli bumbu jadi untuk memasak.
Berdasar catatan Dinas Perdagangan (Disdag) Surabaya, naiknya harga bawang putih tidak hanya terjadi di Pasar Wonokromo, tetapi juga beberapa pasar. Antara lain, Pasar Genteng Baru. Di sana harga bawang putih Rp 35 ribu per kilogram. Di Pasar Kembang harganya Rp 32 ribu per kilogram.
Kabid Distribusi Disdag Surabaya Trio Wahyu Bowo mengatakan, kenaikan harga bawang putih tersebut terjadi sejak awal Januari. Penyebabnya, importer belum mengirim barang ke pasar. ”Dari informasi yang dikumpulkan tim disdag di Pasar Pabean, ada masalah izin dari importer,” jelasnya.
Pedagang mengungkapkan bahwa izin impor biasanya diperpanjang setiap tahun. Perpanjangan dilakukan di awal tahun. Nah, hingga kemarin, para importer belum mendapatkan izin. Itu yang membuat stok bawang putih terganggu.
Untuk mengatasi kenaikan tersebut, disdag terus melakukan beberapa operasi pasar di Surabaya. Kemarin berlangsung operasi pasar di koperasi toko kelontong di Jalan Bentul 1, Kelurahan Jagir. Di lokasi itu kemarin disdag menjual 20 kilogram bawang putih. Harganya Rp 22 ribu per kilogram. ”Operasi pasar ini akan terus digelar untuk meringankan masyarakat dan menjaga stabilitas harga,” tuturnya.