Cak Nur Siap Rampungkan Frontage Road
Sudah Tujuh Tahun, Target Tuntas Akhir 2020
SIDOARJO, Jawa Pos – Nasib frontage road (FR) ditentukan pada 2020 ini. Ada dua pekerjaan rumah. Pemkab Sidoarjo harus menuntaskan pembebasan lahan, kemudian memulai pembangunan fisik jalan. Akhir tahun ini jalan sepanjang 9,2 km itu ditargetkan tersambung dari Waru hingga Buduran.
Hingga kemarin (16/1), pembangunan fisik lanjutan FR belum berjalan. Pembebasan lahan belum juga rampung. Dari total 262 bidang, tinggal 82 berkas yang belum dibeli. Perencanaan pembangunan fisik FR juga belum dirancang. Belum ada pengajuan lelang proyek FR ke bagian pengadaan barang dan jasa.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sidoarjo Sudjalil mengingatkan, pemkab dan dewan sudah bersepakat. Jalan pendamping arteri primer itu harus selesai akhir 2020. ”Sesuai RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah), tahun ini rampung,” paparnya.
Politikus PDIP itu menilai penuntasan FR sejatinya telah molor
NUR AHMAD SYAIFUDDIN Plt Bupati Sidoarjo
dari target. Seharusnya tuntas akhir 2019. ”Tahun ini sudah digunakan,” jelasnya.
Kendala muncul saat pembebasan lahan. Sebagian pemilik lahan menolak hasil appraisal harga tanah. Nilainya dianggap terlalu rendah. Selain itu, ada tumpang-tindih kepemilikan tanah. Di Gedangan, tanah dikuasai dua pihak. Warga dan PT KAI.
Menurut Sudjalil, sengketa lahan itu harus diselesaikan. Dia mengusulkan kepada pemkab agar segera melakukan konsinyasi. ”Biar PN (pengadilan negeri) yang menyelesaikan sengketa lahan,” jelasnya.
Anggota badan anggaran (banggar) Aditya Nindyatman juga mengkritik penuntasan FR. Menurut dia, pemkab sudah merancang pembangunan akses itu pada 2013. Namun, proyek itu belum juga tuntas sampai sekarang. ”Tujuh tahun masih berkutat pada pembebasan lahan,” terangnya.
Legislator PKS tersebut mengaku malu dengan Surabaya. Kota Pahlawan bisa menuntaskan FR dalam satu periode pemerintahan. ”FR Sidoarjo ini ditunggu pemakai jalan. Kalau tidak tuntas, kendaraan menumpuk di Sidoarjo,” paparnya.
Sementara itu, Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin menuturkan, FR merupakan program prioritas. Tujuannya, mengurangi kemacetan. Dia berjanji tahun ini FR dituntaskan.
Cak Nur –sapaan akrabnya– mengatakan bakal memantau penuntasan FR. Setiap bulan harus ada perkembangan. ”Pembebasan lahan dan pembangunan dikerjakan bersama. Tahun ini kami upayakan tuntas,” jelasnya.
Pembebasan lahan dan pembangunan dikerjakan bersama. Tahun ini kami upayakan tuntas.”