Jawa Pos

Komplotan Pembobol ATM Beberkan Peran

-

SURABAYA, Jawa Pos – Dua anggota komplotan pembobol ATM membeberka­n cara kerja mereka dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya kemarin (16/1). Mereka berbagi tugas. Mulai pemasang tusuk gigi, penghafal PIN, sampai penolong korban.

Dua terdakwa tersebut adalah Munzirin dan Soni Saputra. Munzirin menyebutka­n bahwa komplotann­ya terdiri atas enam orang. Namun, empat temannya berhasil kabur. Keenamnya berbagi peran ketika beraksi. Pria 46 tahun itu mengaku berbagi tugas saat membobol ATM di minimarket Jalan Dukuh Kupang. ’’Saya antre di belakang orang yang akan mengambil uang di ATM,’’ ucap Munzirin.

Menurut dia, temannya yang masih buron, Irfan, bertugas menaruh tusuk gigi di mesin ATM. Tujuannya, kartu tidak bisa dimasukkan. Ketika melihat Koeswadi Martasasmi­ta masuk ke minimarket untuk mengambil uang di mesin ATM, komplotann­ya langsung berbagi peran. Irfan berpura-pura antre tepat di belakang korban. Munzirin berada di belakang Irfan.

’’Dia pura-pura membantu korban saat kartu ATM tidak bisa masuk. Ketika dia purapura menolong, kartu ATM korban ditukar dengan kartu lain yang dibawa,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Munzirin berperan mengamati PIN saat korban berkali-kali mengetikny­a di mesin. Kartu ATM korban tidak bisa masuk lantaran terganjal tusuk gigi. ’’Saya langsung pergi kalau sudah dapat PIN,’’ kata pria asal Cimahi tersebut.

Kartu ATM dari komplotan yang dimasukkan korban tertelan. Komplotan itu lantas pergi untuk mengambil uang korban di mesin ATM lain. Mereka menguras habis uang korban sampai Rp 135 juta.

 ?? LUGAS WICAKSONO/JAWA POS ?? BLAK-BLAKAN: Munzirin dibawa ke ruang tahanan sementara Pengadilan Negeri Surabaya setelah menjalani sidang kemarin.
LUGAS WICAKSONO/JAWA POS BLAK-BLAKAN: Munzirin dibawa ke ruang tahanan sementara Pengadilan Negeri Surabaya setelah menjalani sidang kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia