Jawa Pos

Pemainnya Papan Atas tapi Biasa Aja

Dolittle adalah film pertama Robert Downey Jr pasca ”pensiun” sebagai Iron Man dalam Marvel Cinematic Universe. Tak heran jika film itu sangat dinantikan fans Downey Jr. Namun, apakah filmnya sanggup memenuhi ekspektasi penonton?

-

SETELAH 10 tahun hanya melihat Downey Jr di layar lebar sebagai Iron Man, sekarang dia memerankan karakter lain. Sebagai dokter hewan. Mengadapta­si dari buku anak-anak karangan Hugh Lofting, The Voyages of Doctor Dolittle, film yang disutradar­ai Stephen Gaghan tersebut mengisahka­n tentang seorang dokter hewan eksentrik bernama John Dolittle yang bisa berbicara dengan hewan. Tujuh tahun berlalu sejak istrinya meninggal dunia, Dolittle mengisolas­i diri di rumah. Dia hanya ditemani dengan hewan-hewan kesayangan­nya. Hingga suatu hari Dolittle kedatangan Lady Rose (Carmel Laniado) yang memintanya membantu Queen Victoria (Jessie Buckley) yang sedang sakit. Dolittle setuju untuk membantu menyembuhk­an sang ratu. Alasannya, jika ratu mati, kerajaanny­a akan diambil alih oleh Treasury yang mengusir Dolittle dan hewan-hewannya. Dolittle akhirnya mengetahui bahwa sang ratu diracun dan hanya bisa disembuhka­n buah langka dari Eden Tree. Dari situlah, petualanga­n dokter hewan tersebut dan ”pasukannya’’ dimulai. Film itu punya bekal cukup mantap. Jajaran cast dan pengisi suaranya juga artis top semua. Selain Downey Jr, ada Tom Holland sebagai anjing bernama Jin, Rami Malek sebagai Chee-Chee si gorila, Selena Gomez sebagai Betsy si jerapah, dan Emma Thompson sebagai burung macaw bernama Polynesia. Namun, jajaran pemain besar itu tak lantas membuat filmnya luar biasa. Kritikus menilai kalau filmnya medioker alias biasa aja. Jalan ceritanya dinilai membosanka­n. Film berdurasi 101 menit itu berjalan lambat, tapi ”melompat-lompat’’. ’’Benar-benar ganjil bagaimana film ini melompat dalam waktu dan lokasi yang berbeda tanpa peringatan atau penjelasan yang cukup,’’ komentar Kristy Puchko, kolumnis IGN. Alhasil, penonton mungkin akan bertanyata­nya atau mengira dirinya telah melewatkan scene. Di samping itu, film tersebut dinilai kurang lucu meski cukup manis dan menarik. Misalnya, dalam scene ketika seekor orang utan dengan aksen British yang suka menari muncul dan tertawa kepada Dolittle. Namun, kemudian ia menghilang dengan cepat. ’’(Itu, Red) hanya contoh kecil bagaimana film ini tidak punya kepekaan terhadap apa yang bisa dimainkan dengan baik dan yang tidak,’’ komentar Richard Lawson, kolumnis Vanity Fair. Well, jika merasa film itu akan lebih baik karena ada Downey Jr, tidak juga. Sebab, akting aktor berusia 54 tahun tersebut tidak sebagus seperti saat dirinya memerankan Iron Man. Dia tampak tak menikmati perannya. ’’Terkadang mata Downey Jr terlihat berkaca-kaca karena bosan saat berinterak­si dengan hewan-hewan buatan VFX dan SFX,’’ komentar Richard Roeper, kolumnis The Chicago Sun-Times. Bahkan, efek visualnya kurang sempurna. Beberapa hal dibuat dengan cukup realistis, tapi beberapa lainnya tidak. Bahkan, ada bagian yang terlihat seperti kartun. ’’Dolittle bukanlah film yang jelek, hanya saja tidak mengesanka­n,’’ komentar Dirk Libbey, kolumnis CinemaBlen­d.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia