Jawa Pos

JANGAN TUTUPI PERSEBARAN VIRUS MEMATIKAN

Hari Ini WHO Berikan Status Virus 2019-nCoV

-

BEIJING, Jawa Pos – Pemerintah Tiongkok berpacu dengan waktu. Mereka harus secepatnya mencari cara untuk menghentik­an persebaran virus 2019-nCoV. Saat ini penularan virus mematikan tersebut sulit dikendalik­an. Persebaran ke negara-negara lainnya juga kian meluas.

’’Jumlah korban tewas naik. Dari empat orang kini menjadi enam orang,’’ ujar Wali Kota Wuhan Zhou Xianwang sebagaiman­a dikutip CCTV.

Virus itu dipastikan bisa menular antarmanus­ia. Dua pasien di Provinsi Guangdong tertular lewat cara tersebut.

Sementara itu, Komisi Kesehatan Wuhan menyebutka­n bahwa ada 15 pekerja medis di kota tersebut yang positif tertular. Seorang di antaranya kritis. Saat ini agen perjalanan dilarang membawa rombongan dari Wuhan keluar untuk mencegah penularan.

Saat ini 291 pasien dinyatakan positif tertular 2019-nCoV di Tiongkok. Namun, Dekan Fakultas Kedokteran di University of Hong Kong Gabriel Leung memperkira­kan jumlah yang tertular sudah mendekati angka 1.300 orang. Sebelumnya, MRC Centre for Global Infectious Disease Analysis di Imperial College London malah menyebut angka 1.700 orang.

Para pakar menilai banyak kasus yang tidak terdeteksi karena tanda-tandanya memang hanya mirip flu dan sakit pernapasan biasa. Virus itu dipastikan akan menyebar luas saat perayaan Imlek. Sebab, saat itu jutaan penduduk Tiongkok pulang kampung. Pemerintah otomatis tidak bisa mendeteksi pergerakan penduduk.

Jajaran petinggi pemerintah Tiongkok meminta agar tidak ada satu pun pihak yang menutupi persebaran dan penularan 2019-nCoV ini. Mereka ingin semua orang waspada. Saat SARS menyerang Tiongkok delapan tahun lalu, banyak pihak yang berusaha menutupi. Imbasnya, masyarakat tidak waspada dan penularan kian meluas. Ratusan nyawa akhirnya harus melayang.

Tiongkok tidak ingin kejadian serupa terulang. Terlebih, Kepala Departemen Epidemiolo­gi di Institut Pasteur, Paris, Arnaud Fontanet menyatakan bahwa 2019-nCoV secara genetik 80 persen mirip SARS.

BBC melaporkan, hari ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mungkin mendeklara­sikan persebaran virus tersebut dengan status darurat kesehatan masyarakat internasio­nal. WHO melakukan hal serupa saat terjadi persebaran flu burung dan ebola. Dengan adanya status tersebut, koordinasi penanganan tidak hanya dilakukan negara masing-masing, tetapi sudah taraf internasio­nal.

Deklarasi itu memang harus dilakukan secepatnya. Sebab, saat ini virus tersebut sudah sampai di Taiwan. Pasiennya adalah perempuan 50 tahunan yang tinggal di Wuhan dan pergi ke Taiwan pada Senin (20/1). Sebanyak 46 orang yang satu pesawat dengan pasien itu ikut dimonitor. Saat ini pemerintah Taiwan melarang pendudukny­a pergi ke Wuhan.

’’Kami meminta penduduk tidak panik karena pasien dari bandara langsung dibawa ke rumah sakit,’’ bunyi pernyataan Pusat Pengendali­an Penyakit Taiwan.

Saat ini hampir semua negara sudah memasang alat pendeteksi suhu tubuh di bandara. Di antaranya, Australia, Bangladesh, Nepal, Singapura, dan Amerika Serikat. Upaya itu dilakukan untuk mendeteksi jika ada penumpang yang tertular dan sakit sejak di pesawat. Seorang penumpang dari Wuhan dimonitor di Australia.

Empat bandara di Thailand sudah menerapkan­nya. Jika ada yang menunjukka­n tanda-tanda tidak sehat, mereka akan dikarantin­a selama 24 jam. Diperkirak­an, ada 1.300 penumpang dari Tiongkok yang masuk ke Thailand setiap hari selama libur Imlek.

Hongkong lebih ekstrem. Penduduk Wuhan yang masuk kota itu harus membuat surat pernyataan. Jika menyembuny­ikan tanda-tanda sakit atau tertular 2019-nCoV, mereka siap dipenjara. ’’Kami bersiap untuk kejadian yang terburuk,’’ tegas Kepala Sekretaris Hongkong Matthew Cheung pada Agence France-Presse.

 ?? NICOLAS ASFOURI/AFP ??
NICOLAS ASFOURI/AFP
 ?? SUH MYUNG-GEON/YONHAP VIA AP ?? KOREA YANG WASPADA: Tim kesehatan menyemprot area Bandara Incheon, Korsel, dengan disinfekta­n kemarin (21/1).
SUH MYUNG-GEON/YONHAP VIA AP KOREA YANG WASPADA: Tim kesehatan menyemprot area Bandara Incheon, Korsel, dengan disinfekta­n kemarin (21/1).
 ?? VINCENT THIAN/AP ??
VINCENT THIAN/AP
 ?? VINCENT THIAN/AP ?? CEGAH PENULARAN: Bandara Internasio­nal Kuala Lumpur mewajibkan penumpang dari Wuhan, Tiongkok, untuk menjalani pemeriksaa­n kesehatan. Foto atas, petugas memeriksa seorang penumpang.
VINCENT THIAN/AP CEGAH PENULARAN: Bandara Internasio­nal Kuala Lumpur mewajibkan penumpang dari Wuhan, Tiongkok, untuk menjalani pemeriksaa­n kesehatan. Foto atas, petugas memeriksa seorang penumpang.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia