Dorong Kesepakatan Damai Iran-AS
JAKARTA, Jawa Pos – Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat menjadi pembahasan dalam pertemuan Ketua MPR Bambang Soesatyo dengan Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad. MPR pun mendorong adanya kesepakatan damai antara Negeri Para Mullah itu dengan Amerika Serikat.
Bamsoet, panggilan akrab Bambang Soesatyo, mengawali pertemuan itu dengan menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Komandan Pasukan Quds Mayor Jenderal Qasem Soleimani akibat serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat. Menurut Bamsoet, kejadian itu tak hanya bisa mengganggu stabilitas kawasan Timur Tengah. Kejadian tersebut juga menjadi preseden buruk bagi kemanusiaan dan kemerdekaan negara bangsa.
Mantan ketua DPR itu menyatakan, sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa 2019–2020 serta anggota Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa 2020–2022, Indonesia punya kepentingan menjaga dunia tetap aman dan damai. Penghormatan terhadap kedaulatan tiap-tiap negara merupakan kunci agar dunia tetap damai untuk ditempati. Pertikaian, apalagi perang, hanya akan membuat penderitaan bagi warga dunia.
Karena itu, Bamsoet menilai, sangat penting bagi Amerika Serikat maupun Iran untuk kembali duduk bersama. Saling membuka dialog dan membangun kesepahaman serta kesepakatan. Tujuannya, tidak terjadi perang terbuka yang bisa berdampak buruk terhadap kehidupan umat manusia.
Bamsoet menambahkan, Iran dan Amerika Serikat merupakan sahabat Indonesia. Sebagai sahabat, Indonesia berharap keduanya bisa menahan diri. Jika ada komunikasi yang terputus atau tak bisa dijalankan antar keduanya, Indonesia siap menjadi jembatan komunikasi.
Duta Besar Iran Mohammad Azad menyatakan, pihaknya tidak pernah menjadi pihak yang memicu perang dengan Amerika Serikat. ”Kami tidak ingin berperang dan tidak ingin memulai peperangan,” terangnya.
Menurut Azad, walaupun sedang bersitegang dengan Amerika Serikat, Iran tetap mengedepankan dialog untuk mewujudkan perdamaian. Bahkan, negaranya menjadi salah satu penggagas Teheran Dialog Forum yang fokus mengangkat isu perdamaian. Dalam forum itu, Iran mengajak seluruh negara untuk selalu menjaga perdamaian dan keamanan.
Di luar isu pertikaian, Bamsoet mendorong peningkatan kerja sama Indonesia dengan Iran, khususnya di sektor pariwisata. Menurut dia, walaupun masih menggunakan visa, turis Iran ke Indonesia selalu meningkat. Sepanjang 2016–2019, terjadi peningkatan mencapai 11.555 wisatawan.
Iran sudah memberikan fasilitas visa on arrival kepada warga Indonesia yang ingin berwisata ke sana. Sebaliknya, Indonesia juga memberlakukan hal yang sama sehingga bisa mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan Iran mencapai 15.000 pada 2020. ’’Juga untuk mendorong target 17 juta wisatawan yang dicanangkan pemerintah bisa tercapai,” kata legislator asal Jawa Tengah tersebut.