Bikin Pembeli seperti Berada di Rumah Sendiri
Berburu durian di Ngawi memiliki sensasi tersendiri. Para penggemar bisa menikmati buah itu sambil merasakan nuansa alam dan keramahan khas pedesaan. Salah satunya di Karanggupito.
BERADA di deretan lereng Gunung Lawu membuat Ngawi dikenal akan durian-durian lokal nya. Ada sejumlah kecamatan produsen durian di kabupaten itu. Kecamatan Kendal jadi penghasil terbesar.
Di kecamatan tersebut, ada satu desa yang cukup tersohor sebagai destinasi berburu durian. Yakni, Karanggupito. Selain ragam duriannya berkualitas, para pengunjung bakal menikmati sensasi lain.
Saat tiba di Karanggupito, pengunjung langsung disuguhi suasana pedesaan nan alami. Deretan rumah khas Jawa seakan menyambut kedatangan para tamu. Kedung dan air yang mengalir dari sumber di perbukitan juga bikin suasana adem.
Mata para pengunjung bakal makin dimanjakan saat melintasi deretan pohon durian yang menjulang tinggi dengan buah nan ranum. Semakin jauh menelusuri jalan desa, tumpukan durian di teras rumah jadi pemandangan umum.
BagiwargaKaranggupito,masa panen durian jadi kesempatan untukmembukausahamusiman. Karena itu pula, desa tersebut sudah lama dikenal sebagai kampung durian di Ngawi.
SalahsatupetanisekaliguspenjualduriandisanaadalahSukodo. Sudah20tahundiaikutmemperkenalkandurianasalKaranggupito sebagai ikon Ngawi.
”Banyak macam durian di sini. Tapi, belum ada nama khusus yangdiberikan.Sebutannyahanya durian Karanggupito,” ujarnya.
Parapenggemaryangmembeli duriandisanabaksedangberada di rumah sendiri. Mereka bebas masukdanmemilihdurianfavorit. Kalaubingung,parapenjualsiap membantu. Tak terkecuali di kediaman Sukodo.
Kualitas durian Karanggupito sudah lama diakui. Salah satu sebabnya,buahitukayaakanrasa. Mulai yang manis, manis pahit, hinggamanisgurihvanila.Tekstur dagingbuahnyahampirsemuanya sama.Puneldancreamy.
Para penggemar durian dijamin tidak kecewa saat bertandang ke sana. Mereka juga bakal mendapat fasilitas tambahan. Yakni, boleh mengganti durian yang sudah dibeli jika rasanya kurang manis.
”Jangan khawatir saat ingin membawa (durian, Red) pulang untuk buah tangan. Ini jaminan kami agar pembeli tidak kecewa,” paparnya.
Selain durian lokal, di Karanggupito ada jenis lain yang terkenal. Namanya durian angin ribut. Sukodo mengatakan, nama itu diambil karena tinggi pohonnya yang mencapai 50 meter.
”Kalau naik ke atas, anginnya kencang. Makanya, dinamai angin ribut,” paparnya.
Rasanya juga oke. Ada manis dansedikitpahit.Teksturdagingnya pun creamy dan lengket. ”Pokoknya, enak rasanya. Tapi, adanya baru Maret mendatang,” paparnya.
Harga durian-durian lokal asal Karanggupitocukupmiring.Mulai Rp 20 ribu hingga Rp 100 ribu. Di sana, pembeli juga bisa menemukandurianmontong.”Tetapi, yangpalingnikmatadalahdurian lokalnya,” lanjut dia.
Pada musim durian seperti sekarang, aktivitas para petani dan penjual di sana begitu padat. Bahkan, ada yang membuka lapak durian 24 jam nonstop. Tidak jarang, pembeli dari luar kota seperti Solo dan Surabaya singgah dini hari.