Api Berkobar saat Santri Belajar
Kebakaran Pondok Modern Darussalam Gontor
PONOROGO , Jawa Pos – Api melahap gedung di kampus 2 Pondok Modern Darussalam Gontor kemarin siang (21/1). Api merusak ruang penyimpanan sarana dan prasarana ekstrakurikuler Pramuka pondok pesantren (ponpes) di Madusari, Siman, tersebut.
Menurut informasi dari para santri, api mulai terlihat membara sekitar pukul 11.00. Kali pertama terlihat dari ruang penyimpanan alat ekstrakurikuler Pramuka.
Saat kejadian, kegiatan belajarmengajar tengah berlangsung. Api baru diketahui setelah asap mulai mengepul ke luar. ”Langsung dipadamkan bersama-sama. Damkar juga datang,’’ kata salah seorang santri.
Pemadam kebakaran (damkar) menerjunkan dua unit mobil untuk memadamkan api. BPBD ikut membantu dengan menerjunkan tiga truk penyuplai air. Selain relawan bencana, para santri ikut membantu pemadaman. Mereka bolak-balik membawa ember yang berisi air dari kamar mandi.
”Santri sempat panik, khawatir merembet ke ruangan lain. Barangbarang segera diselamatkan,’’ kata Sopian, relawan dari Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Nahdlatul Ulama (NU) Ponorogo.
Kabid Ketertiban Umum Ketenteraman dan Kebakaran (Tibumkar) Satpol PP Siswanto mengaku sempat merasa kesulitan untuk memadamkan api lantaran kehabisan air. Dua unit damkar yang diterjunkan awalnya belum berhasil memadamkan. ”Kami sempat kekurangan air,’’ ungkapnya.
Baru ketika BPBD menerjunkan tiga truk suplai air, api bisa dipadamkan. Butuh dua jam untuk memadamkan api di Pondok Gontor. Api baru benar-benar padam sekitar pukul 13.00. ”Sebagian santri sampai naik ke atap untuk menyelamatkan genting-genting,’’ ucap dia.
Siswanto menyebutkan, kerugian materiil diperkirakan mencapai
Rp 150 juta. ”Tidak ada korban jiwa. Setelah padam, aktivitas belajarmengajar berangsur normal,’ ujarnya.
Sekitar pukul 13.00, iring-iringan mobil Toyota Innova hitam yang berpenumpang Kapolres Ponorogo AKBP Arief Fitrianto memasuki gerbang Gontor. Di belakangnya, mobil Mitsubishi Pajero Sport hitam berpenumpang Kasatreskrim AKP Maryoko. Olah tempat kejadian perkara (TKP) berlangsung hingga sore. ”Kebakaran terjadi karena korsleting listrik,’’ tegas Arief.
Sebagian santri sampai naik ke atap untuk menyelamatkan gentinggenting.’’
SISWANTO Kabid Ketertiban Umum Ketenteraman dan Kebakaran Satpol PP