Mendengarkan Chielo, Mengingat Smaldini
JUVENTUS dan AS Roma sama-sama memiliki bek tengah baru musim ini. Juve mendatangkan Matthijs de Ligt dari Ajax Amsterdam. AS Roma meminjam Chris Smalling dari Manchester United. Mereka sama-sama rentan melakukan blunder.
Sejak performa buruk dalam giornata ke-15 Serie A di Stadio Olimpico kontra Lazio (8/12), baru sepekan terakhir De Ligt kembali ke starting XI Juve. Itu pun lebih karena kebetulan lantaran bek baru Juve Merih Demiral mengalami cedera ACL kiri. Bek timnas Turki tersebut absen sampai enam pekan ke depan.
Pertanyaannya, apakah Matthi –sapaan akrab De Ligt– tidak kembali membuat error-error lagi? Rupanya, bek 20 tahun itu belajar banyak. Matthi menyerap banyak petuah dari seniornya di lini pertahanan La Vecchia Signora, Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini.
Dari Bonucci, Matthi belajar tentang ketenangan. Di sisi lain, Chielo –sapaan akrab Chiellini– menjadi referensi Matthi tentang bek yang kukuh saat berduel dengan pemain lawan. ’’Kadang lebih baik bermain dengan kepala. Itulah yang aku pelajari darinya (Chiellini),’’ kata Matthi kepada Tuttomercatoweb. ’’Bagiku, dia (Chiellini) bek yang sangat berpengalaman dan tahu caranya bermain. Dia berbeda denganku yang masih muda dan sedikit impulsif,’’ lanjut bek berbanderol EUR 75 juta (Rp 1,13 triliun) tersebut.
Bagaimana dengan Smalling? Bek 30 tahun itu diteror Juventini di media sosial tentang catatan buruknya melawan Cristiano Ronaldo. Yakni, kebobolan 2 gol dalam tiga pertemuan terakhir. Belum lagi blunder menepis bola dengan tangan yang berbuah hukuman penalti saat AS Roma dipermalukan Torino 0-2 di Stadio Olimpico pada giornata ke-18 Serie A (6/1). Namun, Romanisti memberikan dukungan kepada Smalling dengan mengingatkan julukan Smaldini untuknya. ’’Ketika menjadi Smaldini, Ronaldo pun tidak akan lewat,’’ tulis Romanews.