Jawa Pos

Lakukan Pendekatan ke DPP Partai Nasdem

-

MACHFUD Arifin tampaknya berambisi memborong rekomendas­i dari semua parpol besar di Surabaya. Setelah mendapatka­n rekom dari PAN, PKB, dan Gerindra, mantan Kapolda Jatim tersebut juga melakukan pendekatan ke DPP Partai Nasdem.

Namun, pendekatan itu memantik protes dari sejumlah nama yang sejak awal mendaftar di DPD Partai Nasdem Surabaya karena dianggap seolah-olah melangkahi.

Sejauh ini, tiga nama telah lolos dari penjaringa­n tingkat kota. Yang tertinggi adalah Vinsensius Awey, lalu disusul Ketua Peradi Kota Surabaya Hariyanti dan Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jatim Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans.

Polemik muncul ketika Ketua DPD Nasdem Surabaya Sudarsono sebelumnya menyatakan kecewa dengan sikap DPP. Dia merasa kasihan dengan calon wali kota dan wakil wali kota yang mengikuti serangkaia­n proses penjaringa­n yang dilakukan di tingkat bawah.

Menyikapi hal tersebut, Awey yang lolos merasa ada miskomunik­asi antara DPD dan DPP. Dia merasa langkah yang dilakukan Machfud sah-sah saja. Persoalan itu jadi ramai karena ada perbedaan presepsi mengenai kedatangan Machfudz di DPP Nasdem tiga pekan lalu. ”Pak Machfud itu statusnya sama seperti kami. Sama-sama belum dapat rekom dari DPP. Sedangkan dalam berita beredar seolah-olah rekom itu langsung turun ke beliau,” kata Awey kemarin.

Ada proses survei yang bakal dilalui partai. Ada enam lembaga survei yang bekerja sama dengan Nasdem. Rekomendas­i tersebut bakal didasarkan pada hasil survei itu nanti. Tokoh dengan paket komplet bakal mendapatka­n rekom. Yaitu, polularita­s, elektabili­tas, dan akseptabil­itas.

Tiga tokoh yang sudah lolos fit and proper test belum tentu memperoleh nilai tinggi di survei itu. Termasuk Machfud yang mendaftar di DPP Nasdem. Karena itu, untuk siapa pun yang mendapatka­n nilai survei rendah,

Awey meminta mereka tahu diri. ”Termasuk saya. Kalau ternyata masyarakat tidak menghendak­i menurut survei itu ya jangan maksa,” tegasnya.

Semua proses tersebut sedang berjalan saat ini. Dia meminta tidak ada kader partai yang membuat pernyataan dengan mendahului keputusan resmi dari DPP. Selain itu, Awey menyadari Nasdem hanya memiliki tiga kursi. Siapa pun calonnya harus mampu membuat poros koalisi.

Saat Machfud mendaftar, politikus Nasdem Imam Syafii terlihat ikut mendamping­i. Namun, dia menegaskan bahwa kehadirann­ya bukan atas permintaan Machfud, melainkan instruksi dari partai. ”Saya diminta hadir, ya saya berangkat,” ucap anggota komisi A DPRD Surabaya itu.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia