Bersih-Bersih Sampah Kali Tak Berhenti
SIDOARJO, Jawa Pos – Enceng gondok menutup hampir seluruh permukaan sungai. Sampah pun rata mengapung. Padat memenuhi Kali Buntung dan Sungai Sinir. Di tengah hamparan kotoran yang berbau itu, terlihat Rusdi memisahkan sampah dengan pengait besi. Petugas BPBD Sidoarjo tersebut lalu terjun ke sungai.
”Berat. Enceng gondok banyak,” ungkap lelaki 35 tahun itu. Di pinggulnya terikat tali. Pelampung tampak terpasang di tubuhnya. Rusdi bekerja keras membersihkan Kali Buntung dan Sungai Sinir bersama sukarelawan lain. Di antaranya, 50 anggota Resimen Bantuan Tempur 2 (Menbanpur) Marinir.
Sasaran pertama adalah Sungai Sinir di sebelah Kantor Balai Harta Peninggalan (BHP) Kementerian Hukum dan HAM. Butuh empat jam untuk membebaskan sungai dari hamparan sampah. Mulai pukul 09.00 hingga pukul 13.00. Enceng gondok dan kotoran dinaikkan ke truk milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo.
Para petugas pun beristirahat sebentar. Cuma sekitar setengah jam. Mereka kemudian berpindah ke Sungai Buntung. Di ujung jembatan, tumpukan kotoran sudah menunggu. Sebagian besar enceng gondok, sisa sayuran, dan makanan. Sisanya sampah yang terbungkus tas plastik. Penumpukan sampah terjadi karena terhalang fondasi jembatan. Mau tidak mau, petugas nyemplung lagi ke kali untuk mengangkat sampah.
Kepala BPBD Sidoarjo Dwidjo Prawito mengatakan, pembersihan Sungai Sinir tuntas. Sekarang tinggal Kali Buntung. Sampahnya juga sangat banyak. Sementara itu, pengambilan sampah memakai cara manual. Petugas mengangkat kotoran hanya pakai tangan dan kayu. ”Butuh waktu,” ujarnya.
Apa solusinya? Mantan kepala dinas pekerjaan umum cipta karya itu meminta bantuan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. Pinjam alat berat. ”Rencananya malam hari juga turun (untuk bersih-bersih, Red),” tuturnya.
Pembersihan Sungai Buntung dan Sinir dimulai Senin (19/1). Ratusan ton sampah sudah diangkat. Kotoran langsung dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Jabon.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berterima kasih kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam bersihbersih sungai. Dia mengajak semua elemen masyarakat untuk menjaga sungai. Resik-resik sungai merupakan bagian normalisasis ungai. ‘’Setelah normal, jangan dirusak lagi,’’ ucapnya.
Dia menambahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim akan merespons cepat kondisi di lapangan. Termasuk, Kali Buntung yang sering menjadi penyebab banjir. ”’Langkah tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat di Jawa Timur,’’ ungkapnya.