Pondokkan Sebelas Mantan Pecandu
BANYUWANGI, Jawa Pos – Upaya Pemerintah Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, dan Polsek Glenmore dalam pembinaan remaja pecandu pil koplo layak menjadi contoh. Para remaja itu diberi pembinaan dengan dikirim ke pondok pesantren kemarin (22/1).
Sebanyak sebelas pelajar tingkat SMP dan SMA asal Desa Sepanjang yang pernah menjadi pecandu pil koplo dikirim ke Pondok Pesantren Darul Falah, Desa Sepanjang, asuhan Muhammad Nur Khotib Thalib. Selama di pesantren, mereka akan dibina dengan dibekali ilmu keagamaan.
Kepala Desa Sepanjang Rojikin mengaku prihatin dengan banyaknya korban penyalahgunaan pil koplo di kalangan remaja. Karena itu, dia bersama kepolisian dan tokoh agama berkoordinasi mencari solusi yang terbaik.
”Kami hanya ingin menyelamatkan masa depan para remaja itu. Mereka perlu dibina agar bisa menjadi lebih baik,” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan itu, terang dia, para orang tua mendukung dan merasa senang. Sebab, mereka dapat bernapas lega karena anaknya kembali menjadi remaja yang positif dan jauh dari pengaruh pil koplo.
”Kami perlu membangun akhlak dan moral untuk menjauhkan anak-anak dari pengaruh lingkungan yang negatif,” terangnya.
Rojikin menyebutkan, kegiatan itu akan terus dilakukan demi mengurangi penyebaran pil koplo pada generasi muda di desanya. ”Kami akan terus memantau remaja yang menjalani pembinaan itu,” katanya.
Kapolsek Glenmore AKP Mujiono menyatakan, para remaja itu masih dapat dibina agar tidak terjerumus dalam lubang hitam. Dengan dimasukkan ke pondok pesantren, peredaran pil koplo dapat terputus di kalangan pelajar.
”Mereka hanya mencoba bagaimana rasanya mengonsumsi pil koplo,” ujarnya.