Rindu Bermain di Tambaksari
KABAR soal Persebaya Surabaya yang masih bisa bermarkas di Surabaya sampai juga di Jogjakarta. Tepatnya di lokasi pemusatan latihan pemain Persebaya di Stadion Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Kabar itu membuat semangat skuad berlipat. Pelatih Persebaya Aji Santoso pun tak bisa menyembunyikan rasa senangnya. Dia tak menyangka keinginan untuk berkandang di Surabaya dikabulkan. ’’Saya atas nama pribadi dan tim mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemkot Surabaya,’’ kata pelatih 49 tahun itu.
Karena bisa bermain di Kota Pahlawan, Aji berjanji tak membuat kecewa warga Surabaya, terutama Bonek. ’’Mudah-mudahan dengan main di Surabaya bisa dibalas dengan prestasi yang membanggakan oleh Persebaya,’’ tuturnya.
Musim ini Persebaya memang punya target tinggi. Setelah finis runner-up musim lalu, Green Force –julukan Persebaya– ingin menjadi juara musim ini. Aji juga berharap dukungan Bonek semakin masif bagi skuadnya. ’’Saya harap Bonek bisa memanfaatkan situasi ini sebaik-baiknya,’’ ujar mantan pelatih Persela Lamongan tersebut.
Musim ini Persebaya akan bermain di Stadion Gelora Bung Tomo dan Gelora 10 November (G10N). Bagi Aji, Stadion G10N sangat istimewa. Sebab, dia pernah merengkuh gelar juara Liga Indonesia musim 1996–1997 bersama Green Force di stadion itu. ’’Bisa dibilang Stadion Tambaksari (G10N) itu salah satu ikon Kota Surabaya,’’ terang mantan bek kiri Persebaya tersebut.
Menurut dia, Persebaya sangat cocok bermain di Stadion G10N. ’’Apalagi, Persebaya kan identik dengan Tambaksari,’’ tambah Aji. Sejatinya, bagi Aji, aura GBT dan G10N tak jauh berbeda. ’’Auranya sama. Hanya, di Tambaksari suporter bisa menjangkau pemain lebih dekat,’’ kata Aji. Karena dekat dengan Bonek, dia yakin anak asuhnya semangat di lapangan. ’’Main di Tambaksari itu akan lebih ciamik buat saya,’’ terangnya.