Iwan Bule Bentuk Divisi Suporter
Bakal Disahkan di Kongres Tahunan
JAKARTA, Jawa Pos – Aksi tidak terpuji suporter Indonesia pada dua laga kualifikasi Piala Dunia melawan Malaysia, baik home maupun away, memang membuat PSSI merugi. Sebab, PSSI harus membayar denda ke FIFA kurang lebih
Rp 3,4 miliar. Ketua Umum PSSI Moch. Iriawan ingin segera merealisasikan salah satu programnya. Yakni, membentuk divisi khusus untuk pembinaan suporter.
Divisi itu akan diawasi langsung oleh Sekjen PSSI Ratu Tisha. ’’Nanti tugasnya mengakomodasi apa yang diinginkan suporter. Tidak seperti sekarang ini,’’ tutur pria yang biasa dipanggil Iwan Bule itu.
Divisi tersebut sudah digodok. Budiman Dalimunthe yang merupakan anggota Komisi Pemilihan (KP) PSSI sudah dimintai untuk mengelola divisi tersebut. Akan ada komisi yang khusus bekerja di bawah kendali Budiman.
Iwan Bule menambahkan, dirinya sudah meminta Budiman untuk melibatkan perwakilan suportersuporter seluruh Indonesia. Artinya, divisi pembinaan suporter itu tidak hanya untuk Garuda Fans, tetapi juga seluruh suporter klub yang ada di Indonesia. Keabsahan divisi itu akan diputuskan di kongres tahunan PSSI pada 25 Januari. Dia juga bakal meminta saran dari voters mengenai hal tersebut. ’’Ini harus segera agar bisa menjelaskan ke publik maunya suporter ini euforia atau rusuh. Biar tidak ada yang dirugikan lagi,’’ lanjutnya.
Budiman ketika dihubungi Jawa Pos kemarin (22/1) membenarkan bahwa dirinya diminta Iwan Bule untuk mengurus divisi pembinaan suporter. Dia menyatakan siap. ’’Tapi, saya masih belajar dan mempelajari dulu terkait program ini. Termasuk keterlibatan yang mumpuni dari suporter,’’ paparnya.
Beberapa hari terakhir, mantan sekretaris Persija Jakarta itu berkomunikasi intens dengan Iwan Bule. Dia meminta arahan sekaligus mempelajari lebih dalam lagi mengenai visi dan misi Iwan Bule ketika kampanye terkait pembinaan suporter. ’’Insya Allah nantinya berlanjut berkomunikasi dengan stakeholder, utamanya suporter dan elemen terkait sesuai dengan program ini,’’ ujarnya.
Untuk saat ini, dia masih menunggu bagaimana model dari divisi pembinaan suporter ini di kongres tahunan PSSI. Tapi, yang jelas, dia sudah tahu apa yang akan dilakukan. Salah satunya adalah sosialisasi terkait regulasi kompetisi nasional hingga level AFF, AFC, dan FIFA. ’’Yang di dalamnya terkait langsung dengan suporter seperti larangan red flare, smoke bomb, chant rasis, hingga banner provokatif. Nanti diberi kesadaran kalau itu semua bakal merugikan klub ataupun timnas,’’ tuturnya.