Pemain Belakang Jadi Bintang
LONDON, Jawa Pos – ’’O, David Luiz. Dia salah satu di antara kami.’’ Demikian nyanyian suporter Chelsea begitu penalti gelandang Jorginho menaklukkan kiper Arsenal Bernd Leno pada menit ke-28 di Stamford Bridge kemarin (22/1).
Kecerobohan Luiz pada menit ke-26, ketika mengganjal dari belakang penyerang Chelsea Tammy Abraham di kotak 16, membuat wasit Stuart Attwell memberikan hukuman dobel. Hadiah penalti plus bek yang musim lalu membela Chelsea itu diusir dari lapangan.
Sejatinya, aksi Luiz tidak akan terjadi jika partnernya di lini belakang, Skhodran Mustafi, tidak melakukan error. Luiz memang yang melakukan pelanggaran. Tetapi, Mustafi-lah yang melakukan backpass tak sempurna sehingga bola bisa dikuasai Abraham sebelum dijatuhkan.
’’Ini adalah laga yang spesial buat David (Luiz, kembali ke Stamford Bridge setelah pindah ke Arsenal pada musim panas lalu, Red) dan sayangnya dia menerima kenyataan diusir dari pertandingan. Dia mengungkapkan kesedihannya, tetapi juga menyatakan sikap bangga kepada rekanrekan setimnya,’’ kata pelatih Arsenal Mikel Arteta dalam post-match press conference seperti dikutip Football London.
Pelatih kelahiran San Sebastian, Spanyol, itu pun tidak mau memperdebatkan mengenai pantas atau tidaknya Luiz terkena kartu merah. Sebab, menurut Arteta, sudut pandang wasit di lapangan dengan dirinya di pinggir lapangan pasti berbeda. Arteta lebih membahas kebanggaannya untuk Hector Bellerin dkk yang mampu mendapatkan hasil imbang di kandang Chelsea meski bermain dengan 10 orang sebelum setengah jam permainan.
Bagi Arteta, hal itu sangat istimewa. ’’Kredit untuk para pemain saya,’’ tandas pria berusia 37 tahun tersebut.
Tampil dengan 10 pemain tak menciutkan nyali Arteta. Tak terburu-buru menarik keluar gelandang atau penyerang dalam tim dan mengganti dengan bek, mantan asisten Pep Guardiola di Manchester City itu menarik mundur gelandang bertahan Granit Xhaka ke jantung pertahanan. ’’Saya tak ingin mengirim pesan (bahwa kami akan bermain bertahan) kepada anggota tim. Saya memutuskan kami tetap mengkreasi peluang dan melihat bagaimana tim merespons bermain dengan 10 pemain,’’ tutur pemilik statistik 2 kali menang, 4 kali seri, dan 1 kali kalah sejak menangani Arsenal itu.
Arteta baru melakukan pergantian pada menit ke-55. Itu pun bukan memasukkan pemain bertahan. Yakni, gelandang Mesut Oezil yang digantikan gelandang lainnya, Matteo Guendouzi. Pemain bertahan Rob Holding baru masuk pada menit ke-81 menggantikan Nicolas Pepe. Arsenal yang sudah membalas gol Jorginho via Gabriel Martinelli (63’), tampaknya, berupaya mengamankan keadaan di 10 menit terakhir. Tapi, setelah Luiz, para pemain belakang kembali menjadi bintang dalam derbi London kemarin. Keduanya samasama berstatus kapten tim. Cesar Azpilicueta membuat Chelsea kembali unggul (2-1) pada menit ke-84 sebelum dibalas Spaniard lainnya di skuad Arsenal, Hector Bellerin, pada menit ke-87.
Gol Bellerin kemarin merupakan gol pertamanya setelah absen sekitar 240 hari karena cedera ACL (anterior cruciate
kaki kiri.