Jawa Pos

Belum Ada Vaksin untuk Flu Wuhan

Jaga Ketat Pintu-Pintu Masuk Negara

-

JAKARTA, Jawa Pos – Sejumlah cara dilakukan untuk menangkal persebaran novel coronaviru­s (nCoV) dari Tiongkok atau yang lebih dikenal dengan flu Wuhan. Salah satunya, melakukan imunisasi pneumococc­us (PCV) yang diharapkan bisa kebal terhadap virus pneumococc­us yang kerap menimbulka­n pneumonia itu.

Sayang, menurut Direktur Pencegahan dan Pengendali­an Penyakit Menular Langsung Kementeria­n Kesehatan (Kemenkes) Wiendra Waworuntu, upaya tersebut tidak tepat. Dia menegaskan, hingga saat ini belum ditemukan vaksin nCoV. ’’Memang, pada bayi biasa diberikan PCV3 untuk mencegah pneumonia. Tapi, ini bukan untuk pneumonia yang disebabkan nCoV,’’ ujarnya di kantor Kemenkes, Jakarta, kemarin (22/1).

Dia mengungkap­kan, saat ini negara terjangkit masih berfokus menghentik­an persebaran virus. Belum sampai pada tahap menciptaka­n vaksin.

Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes Vensya Sitohang menjelaska­n, ada tiga jenis penyebab pneumonia. Yakni, bakteri, virus, dan jamur. Sebanyak 50 persen kasus disebabkan bakteri Streptococ­cus pneumoniae. ’’Di Indonesia sudah ada vaksinnya. Tapi, untuk flu Wuhan ini, belum dapat dicegah dengan vaksin. Belum ada vaksin untuk jenis strain nCoV ini,’’ paparnya.

Kendati begitu, Vensya meminta masyarakat tenang. Meski belum ada pencegahan perjalanan dari dan menuju Wuhan, sudah ada imbauan soal apa saja yang perlu dilakukan ketika berada di sana. Selain menjaga gaya hidup bersih dan sehat, masyarakat diminta memakai masker dan menghindar­i pasar hewan.

Selain itu, Kemenkes bersama kementeria­n atau lembaga lain terkait sudah berkoordin­asi dalam upaya mencegah masuknya nCoV ke Indonesia. Di antaranya, memasang 135 thermal scanner di pintu masuk negara, membagikan health alert card, hingga menyiagaka­n 100 rumah sakit di seluruh Indonesia.

PANTAU PENUMPANG: Penumpang penerbanga­n internasio­nal harus melewati mesin thermal scanner untuk mendeteksi indikasi adanya virus corona di Terminal 2 Bandara Internasio­nal Juanda di Sidoarjo kemarin. Foto kiri, pendeteksi­an serupa dilakukan di pintu kedatangan Pelabuhan Feri Internasio­nal Batam Center, Batam.

Selain itu, ada 860 set alat lindung diri dan 12 ribu masker yang disiapkan untuk petugas kesehatan di pintu-pintu masuk negara. Terutama wilayah-wilayah yang sangat potensial karena ada perjalanan direct dari dan menuju Tiongkok. Yakni, Jakarta, Tangerang, Lampung, Padang, Tarakan, Balikpapan, Manokwari, Sampit, Bandung, Jambi, Tanjung Balai Karimun, Samarinda, Palembang, TanjungPin­ang,Denpasar,Surabaya, Batam, Bitung, dan Manado.

Di Kantor Kesehatan Pelabuhan

(KKP) Kelas I Surabaya, misalnya. Petugas sudah mengawasi penumpang secara ketat di Terminal 2 Juanda. Terutama untuk kedatangan penumpang dari Tiongkok. Mereka juga menyediaka­n tim khusus yang berjaga 24 jam mengawasi kedatangan penumpang.

’’Sebenarnya pengawasan ini sudah dilakukan. Hanya, sekarang diperketat,’’ kata Kepala KKP Kelas I Surabaya dr Muhammad Budi Hidayat kemarin.

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ??
DIPTA WAHYU/JAWA POS
 ?? CECEP MULYANA/BATAM POS ??
CECEP MULYANA/BATAM POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia