Diterima SNMPTN, Tidak Boleh Daftar SBMPTN
SURABAYA, Jawa Pos – Pengisian pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) masih berlangsung. Sekolah pun mulai memetakan pilihan program studi (prodi) sebelum siswa mendaftar jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Sebab, jika sudah diterima dalam SNMPTN, siswa tidak bisa lagi ikut ujian tulis berbasis komputer (UTBK).
Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jatim Prof Akhmad Fauzi menyatakan, ada tujuh perubahan pada proses penerimaan mahasiswa baru yang harus diketahui calon mahasiswa baru (camaba) tahun ini. Yakni, siswa harus memiliki akun lembaga tes masuk perguruan tinggi (LTMPT) dan penggunaan single sign on (SSO)
Selain itu, bidikmisi diganti kartu Indonesia pintar-kuliah (KIP-K). Kemudian, pemeringkatan siswa eligible dilakukan sekolah. Pelaksanaan UTBK dilaksanakan sekali, 14 sesi dalam seminggu, dan siswa yang lolos SNMPTN tidak bisa ikut UTBK.
’’Perubahan peraturan dalam penerimaan mahasiswa baru di PTN itu harus dipahami siswa maupun sekolah,’’ katanya.
Saat ini jalur SNMPTN telah masuk tahap pengisian PDSS. Sekolah pun harus segera melakukan pemeringkatan siswa yang eligible. Kemudian, menyelesaikan pengisian PDSS. ’’Sekarang prosesnya masih ada di sekolah masing-masing. Sebab, pemeringkatan diserahkan kepada sekolah masingmasing,’’ ujar Fauzi.
Fauzi menuturkan, UPN sudah menyosialisasikan penerimaan mahasiswa baru ke sejumlah daerah di Jawa Timur. UPN mendapatkan tugas sosialisasi ke wilayah Pacitan, Ponorogo, dan Magetan. ’’Khususnya untuk tujuh perubahan dalam penerimaan maba tahun ini,’’ katanya.
Fauzi menambahkan, siswa yang eligible untuk mendaftar SNMPTN harus benar-benar memantapkan pilihan program studi (prodi) dan PTN yang diinginkan. Jangan sekadar ikutikutan teman. Sebab, siswa yang sudah diterima SNMPTN tidak bisa ikut UTBK. ’’Artinya tidak
bisa ikut seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN),’’ jelasnya.
Namun, siswa yang tidak lolos SNMPTNmasihpunyakesempatan untuk mengikuti UTBK dan mendaftar SBMPTN. Selain itu, jika siswa telah diterima SNMPTN dan mundur, akan memengaruhi kuota yang diterima sekolah pada tahun depan.
Sementara itu, Wakil Kepala SMAN 16 Surabaya Abdul Razzaq Thahir mengatakan bahwa sekolah dalam waktu dekat juga mendatangkan psikolog untuk memberikan pengarahan kepada siswa. Khususnya siswa yang eligible mendaftar SNMPTN.
Selain itu, guru bimbingan konseling (BK) turun tangan mengumpulkan seluruh siswa eligible tersebut agar ada penyebaran pilihan prodi dan PTN.
’’Biasanya, siswa kami terlalu idealis ingin masuk Fakultas Kedokteran Unair. Kami pun memberikan arahan. Sebab, yang menjadi saingan siswa adalah teman sekolahnya sendiri,’’ paparnya.
Tahun lalu siswa SMAN 16 yang diterima di PTN cukup banyak. Yakni, 38 siswa diterima melalui jalur SNMPTN dan 287 siswa via SBMPTN. ’’Harapan kami, siswa bisa luwes dalam memilih prodi dan PTN,’’ katanya.