Tambah MRI di RSUD dr M. Soewandhie Tahun Ini
SURABAYA, Jawa Pos – Fasilitas kesehatan di RSUD dr M. Soewandhie akan bertambah tahun ini. Pemkot melalui Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Surabaya akan membangun gedung atau fasilitas untuk MRI (magnetic resonance imaging).
Fasilitas tersebut ditempatkan di gedung lama. Bukan di gedung baru yang sedang dibangun saat ini
Pembangunan fasilitas kesehatan tersebut dimulai dengan membuat manajemen konstruksi (MK) terlebih dahulu. MK itu biasanya terkait dengan konsultan pengawasan mulai tahap konstruksi hingga pemeliharaan. Sesuai data lelang elektronik, MK untuk pengerjaan fasilitas MRI itu mencapai Rp 240 juta.
Kepala Bidang Bangunan Gedung DPRKP CKTR Iman Krestian Maharhandono mengungkapkan bahwa fasilitas MRI itu berbeda dengan radioterapi. Penempatan dua fasilitas tersebut pun berbeda. Bila MRI di gedung lama, radioterapi ditempatkan di gedung baru. ’’MRI enggak di gedung baru, tapi di gedung lama,’’ ujar Iman kemarin (22/1).
Pada Desember lalu, pemkot memang memulai pembangunan gedung baru RSUD dr M. Soewandhie yang terletak di belakang gedung lama. Gedung tersebut direncanakan memiliki banyak fasilitas untuk menunjang pelayanan kesehatan bagi masyarakat Surabaya.
Iman menjelaskan bahwa MRI itu akan ditempatkan di area depan. Peralatan yang digunakan untuk MRI tergolong berat. Karena itu, perlu ada penguatan struktur bangunan yang lama. ’’Biar peralatannya masuk dan bisa digunakan di sana,’’ tambah Iman.
Dia membenarkan bahwa lelang manajemen konstruksi tersebut sudah dipublikasikan. Untuk proyek utama pembangunan tersebut, diperlukan anggaran yang lebih besar.
’’Sekitar Rp 10 miliar untuk penguatan struktur gedung dan penataan kondisi ruangan lainnya karena mengubah alur lalu lintas pasien,’’ ungkap Iman.
Salah satu perhatian utama dalam penataan tersebut adalah memastikan pengerjaan tidak akan mengganggu pelayanan rumah sakit. Iman menyebutkan, sudah ada koordinasi dengan pihak manajemen rumah sakit terkait hal tersebut. ’’Pasti berdampak ke instalasi listriknya, tapi dipastikan tidak akan mengganggu pelayanan pasien,’’ jelasnya.
Pemkot menargetkan, pengerjaan atau pembuatan ruangan untuk MRI itu tuntas pada tahun ini. Menurut Iman, proyek tersebut tak terlalu rumit. Yang mungkin menjadi tantangan adalah pengerjaan itu dilaksanakan dalam kondisi rumah sakit beroperasi.