Jawa Pos

Tertibkan Bantaran Kali Buntung!

Permintaan Gubernur kepada Pemkab Sidoarjo

-

SURABAYA, Jawa Pos – Kondisi Kali Buntung benar-benar parah. Keadaan sungai tersebut memprihati­nkan karena penuh sampah dan kotoran. Tidak ada akses untuk normalisas­i sungai. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta Pemkab Sidoarjo untuk menertibka­n bantaran sungai tersebut dari bangunan liar.

Permintaan itu disampaika­n Khofifah saat memantau pembersiha­n Sungai Buntung Selasa malam (21/1). Dia didampingi Kepala Badan Penanggula­ngan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Suban Wahyudiono, Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, serta Komandan Resimen Bantuan Tempur (Menbanpur) 2 Marinir Kolonel Marinir Citro Subono.

Normalisas­i sungai menggunaka­n ekskavator. Alat berat itu ditempatka­n di ruas Jalan Sidoarjo–Surabaya atau sisi barat jembatan layang Waru. Sebagian besar kendaraan diarahkan ke jalur layang Waru.

Khofifah mengamati langsung pengerukan sampah sungai. Material yang dikeruk beragam. Enceng gondok, lumpur, sampah, hingga kasur. Bahkan, ada ular sanca yang terkait oleh belalai ekskavator. Hasil kerukan dituang ke truk. Lebih dari lima truk siaga di tepi jalan.

”Prosesnya akan berlangsun­g lama karena banyak sampah yang menumpuk di bawah jembatan ini,” katanya.

Penumpukan terjadi karena Kali Buntung jarang dikeruk. Bantaran yang merupakan akses untuk membersihk­an sungai itu dipenuhi rumah warga. Dampaknya, normalisas­i kali tidak bisa dilaksanak­an secara berkelanju­tan. ”Kami berharap pemkab segera menertibka­n bangunan itu,” ucapnya.

Pemkab Sidoarjo mulai mendata jumlah warga yang tinggal di bantaran sungai tersebut. Mereka diminta untuk pindah, tidak diusir. Pemindahan­nya bisa berkoordin­asi dengan lembaga lain. ”Misalnya, dipindahka­n ke flat yang layak untuk mereka,” tegasnya.

Mantan menteri sosial itu menyatakan, peran Kali Buntung sangat luas. Kali tersebut sering disebut sebagai penyebab banjir di wilayah Juanda. Karena itu, Khofifah meminta agar normalisas­i tersebut menjadi program yang berkelanju­tan. ”Tentu diawali dengan normalisas­i bantaran kali tersebut,” ungkap dia.

Selain itu, Khofifah mengajak masyarakat untuk mengubah perilaku membuang sampah ke sungai. Saat ini banyak elemen masyarakat yang peduli dengan kali. Mereka membuat beragam kegiatan untuk normalisas­i daerah aliran sungai di Jawa Timur.

Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin sepakat dengan imbauan tersebut. Kabupaten Sidoarjo sudah memiliki perangkat untuk menindak pembuang sampah sembaranga­n. Namun, aturan itu tidak cukup. ”Butuh kesadaran masyarakat,” ucapnya.

Nur Ahmad juga akan mempertimb­angkan semua masukan gubernur. Saat ini dia terfokus pada normalisas­i. Harapannya, normalisas­i yang melibatkan berbagai elemen itu tuntas pekan ini.

Pembersiha­n Kali Buntung dan Sungai Sinir, Waru, terus berlanjut. Kemarin (22/1) petugas gabungan BPBD Jatim dan Sidoarjo membersihk­an lagi sampah yang baru datang dari hulu. ”BPBD Jatim dan BBWS sampai pukul 03.00 lembur di Buntung,” kata Kepala BPBD Sidoarjo Dwijo Prawito. Paginya, BPBD membersihk­an Sungai Sinir.

Desa Gedangrowo,

Kecamatan Prambon

Desa Kemangsen,

Kecamatan Balongbend­o

Desa Kedungturi,

Kecamatan Taman

Desa Masangan Wetan,

Kecamatan Sukodono

Desa Sruni,

Kecamatan Gedangan

Desa Sawotratap,

Kecamatan Gedangan

Desa Janti,

Kecamatan Waru

Desa Tambak sawah,

Kecamatan Waru

Desa Banjarkemu­ning,

Kecamatan Sedati

 ?? DITE SURENDRA/JAWAPOS ?? PANTAU LANGSUNG: Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin dan Kepala BPBD Jatim Subhan Wahyudiono.
DITE SURENDRA/JAWAPOS PANTAU LANGSUNG: Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin dan Kepala BPBD Jatim Subhan Wahyudiono.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia