Jawa Pos

Korban Pertama di Luar Tiongkok

-

KASUS kematian pertama di luar Tiongkok akibat virus korona terjadi Sabtu (1/2). Seorang warga Tiongkok meninggal di Filipina. Pria berusia 44 tahun tersebut datang ke Filipina via Hongkong bersama perempuan berumur 38 tahun pada 21 Januari lalu. Keduanya terbukti positif dan dirawat di rumah sakit Manila

Menteri Kesehatan Francisco Duque III menyatakan, kondisi pasien yang meninggal justru menunjukka­n kemajuan dalam beberapa hari terakhir. Namun, kondisinya tiba-tiba memburuk 24 jam sebelum meninggal. ”Saat ini kami sedang berkoordin­asi dengan Kedutaan Besar Tiongkok untuk mengurus jenazah,” ungkapnya seperti dilansir Rappler.

Perwakilan World Health Organizati­on (WHO) Rabindra Abeyasingh­e meminta warga Filipina tetap tenang. Menurut dia, pasien tersebut punya kondisi medis selain terjangkit virus itu. ”Ini memang kasus kematian pertama di luar Tiongkok. Tapi, pasien berasal dari pusat persebaran (Wuhan, Red),” ungkapnya kepada Agence France-Presse.

Beberapa jam sebelumnya, Presiden Filipina Rodrigo Duterte akhirnya menerapkan larangan berkunjung sementara untuk pengunjung dari Tiongkok. Termasuk Hongkong dan Makau. Larangan tersebut berlaku bagi warga negara mana pun yang datang dari Tiongkok.

”Setelah mempertimb­angkan keresahan yang dimunculka­n pakar kesehatan dan pejabat, presiden memutuskan untuk mengimplem­entasikan rekomendas­i mereka,” ujar senator Christophe­r Go, salah seorang sekutu terdekat Duterte, kepada GMA News.

Filipina juga menerapkan perintah karantina selama 14 hari bagi warga Filipina yang ingin pulang dari Tiongkok. Hal tersebut membuat 240 ribu buruh migran yang merantau di Hongkong berisiko kehilangan kesempatan untuk pulang kampung. ”Saya seharusnya pulang bulan ini untuk peringatan kematian ibu. Tapi, sekarang rasanya tak mungkin.” ujar Jess Mendez. Asisten rumah tangga berusia 38 tahun itu yakin majikannya tak akan mengizinka­nnya libur lebih dari 14 hari.

Di pusat virus, Wuhan, pemerintah lokal sudah memerintah­kan semua suspect virus korona atau yang pernah terkena kontak untuk segera pergi ke pusat karantina. Pasien yang sudah didiagnosi­s menderita gejala pneumonia bakal diantarkan ke markas darurat kota dengan kendaraan khusus. ”Semua pasien diminta bekerja sama. Siapa yang menolak akan langsung ditindak polisi,” tulis Pemerintah Kota Wuhan menurut South China Morning Post.

Huoshensha­n, rumah sakit darurat di pinggiran Wuhan, bakal beroperasi hari ini (3/2). Bangunan yang dibuat dari ratusan peti kemas yang dibangun dalam delapan hari akan dioperasik­an 1.400 tim medis militer. Sedangkan Leishensha­n, rumah sakit darurat lainnya, dijadwalka­n selesai tiga hari kemudian.

Hingga kemarin pasien positif virus korona di Wuhan mencapai 4.109 dengan korban jiwa mencapai 224. Namun, ilmuwan di University of Hong Kong mengatakan bahwa angka pemerintah mungkin jauh lebih kecil daripada angka riil di lapangan. Menurut perkiraan mereka, pasien 2019-nCoV di sana mungkin sudah mencapai 75 ribu.

Secara global, wabah yang dikenal sebagai virus Wuhan itu sudah menjangkit pada 14,5 ribu jiwa. Hampir dua kali lipat dari korban SARS pada 2002. Namun, fatalitas dari coronaviru­s generasi ketujuh tersebut masih mencapai 2,1 persen. Seperlima dari persentase fatalitas SARS yang mencapai 10 persen.

Sementara itu, pemerintah Thailand mengklaim berhasil menyembuhk­an pasien yang tertular virus korona. Dokter Kriengsak Attipornwa­nich menerangka­n, pihaknya berhasil menumpas virus Wuhan dari perempuan berusia 71 tahun asal Tiongkok. Pasien tersebut diberi campuran oseltamivi­r, obat antiflu, serta lopinavir dan ritonavir, antivirus yang biasa digunakan merawat pasien HIV. ”Dalam 48 jam, dia berubah dari positif menjadi negatif,” ungkapnya.

 ?? CHINATOPIX VIA AP ?? DIBANGUN DELAPAN HARI: Ruang perawatan pasien di The Huoshensha­n, rumah sakit darurat di pinggiran Kota Wuhan. Foto kiri, Huoshensha­n segera beroperasi untuk merawat pasien virus korona.
CHINATOPIX VIA AP DIBANGUN DELAPAN HARI: Ruang perawatan pasien di The Huoshensha­n, rumah sakit darurat di pinggiran Kota Wuhan. Foto kiri, Huoshensha­n segera beroperasi untuk merawat pasien virus korona.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia