Baru Terpilih, Langsung Ditolak
BAGHDAD, Jawa Pos – Idealnya, krisis politik yang mencengkeram Iraq dalam tiga bulan terakhir reda kemarin (2/2). Sebab, parlemen sudah menunjuk perdana menteri (PM) baru. Yakni, Mohammad Tawfiq Allawi. Namun, kaum muda yang sedang gencar mengkritisi pemerintah tidak berpikiran demikian. Kemarin pun mereka langsung mendemo Allawi.
’’Saya bersumpah, darah para demonstran dan aparat tak akan tertumpah sia-sia. Semua pelaku kejahatan bakal diadili,’’ ujar Allawi dalam pidato perdananya sebagai PM sebagaimana dikutip Al Jazeera.
Parlemen memilih dia setelah Presiden Barham Salih menerbitkan ultimatum. Salih mengancam menunjuk PM sendiri jika parlemen tidak kunjung satu suara soal pengganti Adel Abdel Mahdi. Beruntung, ancaman Salih tidak sampai terjadi.
Dalam pelantikannya, Allawi mengucapkan banyak janji. Sebagian besar merupakan tuntutan pengunjuk rasa selama ini. Salah satunya, membentuk kabinet yang bebas dari pengaruh sekte atau faksi tertentu. Juga, mengadakan pemilu parlemen dini dalam waktu dekat.
Namun, janji Allawi itu tidak membuat gelombang unjuk rasa melunak. Para demonstran di Baghdad dan Nasiriyah kompak menolak Allawi. Mereka tidak mau mengakui Allawi sebagai kepala pemerintahan yang baru.
’’Allawi adalah bagian dari sistem yang kami tolak,’’ kata Mohammed Aqeel, salah seorang demonstran. Allawi adalah saudara laki-laki mantan wakil presiden sekaligus PM Iraq Iyad Allawi. Dia merupakan insinyur lulusan American University pada 1980-an. Allawi mengawali karir politiknya di parlemen sejak 2003.