Suplai Apartemen Makin Melimpah
Permintaan Tak Signifikan
SURABAYA, Jawa Pos – Suplai apartemen di Surabaya akan terus bertambah pada lima tahun ke depan. Padahal, hasil survei Colliers International Indonesia menunjukkan pergerakan permintaan apartemen yang tidak signifikan.
Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto menyatakan, tahun lalu keseluruhan pasokan apartemen sebanyak 8.944 unit. Pada semester kedua 2019, ada pertumbuhan pasok unit apartemen sebesar 25,6 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya atau sebanyak 7.948 unit. Secara kumulatif, total unit apartemen per Desember 2019 sebesar 43.942 unit.
”Diperkirakan, pada 2020–2024, ada tambahan pasokan 27.255 unit,” katanya kemarin (2/2). Perinciannya, khusus tahun ini, ada tambahan suplai 8.948 unit. Kemudian, pada 2021–2024, secara berurutan sebanyak 11.102 unit, 2.980 unit, 3.496 unit, dan 729 unit. Perkiraan tambahan pasokan itu berdasar proyek yang pembangunannya sedang berjalan.
Pada tahun lalu, tingkat permintaan pada semester kedua masih belum banyak bergerak. Yakni, hanya naik 2 persen dari semester pertama dengan tingkat serapan sebesar 84 persen dari total unit untuk proyek yang masih berjalan. Karena itu, diperkirakan pada tahun ini, penjualan masih stagnan. ”Tapi, akan membaik menuju 85–86 persen sampai 2024.”
Kemudian, kenaikan harga apartemen pada semester pertama 2019 hanya 3,9 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. ”Kenaikan harga lebih dipengaruhi perkembangan konstruksi proyek-proyek apartemen,” jelasnya. Menurut dia, kenaikan harga yang di bawah 4 persen dinilai tidak menarik. Sebab, market didominasi investor yang mencari peluang dari kenaikan harga produk. ”Apalagi, tingkat hunian belum terlalu baik,” jelasnya.
Ketua Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Jatim Rudy Sutanto menyatakan, secara umum suplai properti high rise tinggi. Dampaknya, kondisi pasar high rise agak lesu. Ditambah, investor agak sedikit menahan untuk membeli karena sudah banyak berinvestasi di tempat lain. ”Yang menjadi harapan kini adalah dari kalangan end user. Terutama milenial untuk memiliki properti,” urainya. Apalagi, harga apartemen jika dibandingkan dengan landed house relatif lebih terjangkau. Keuntungan lain, lokasi apartemen cenderung dekat dengan pusat kota.
Salah satu lokasi yang menjadi incaran adalah Surabaya Barat. Sebab, di sana sudah ditopang akses infrastruktur yang memadai.