MUSIM BAYERN BARU DIMULAI
LEIPZIG, Jawa Pos – Bayern Muenchen bersorak. Hasil seri 2-2 antara RB Leipzig lawan Borussia Moenchengladbach pada spieltag ke-20 di Red Bull Arena kemarin dini hari WIB (2/2) memastikan Bayern kembali jadi tabellenfuehrer alias pemuncak klasemen Bundesliga 2019–2020.
Die Roten sejatinya menjalani musim ini dengan tidak mulus dan berakibat pergantian pelatih dari Niko Kovac ke HansDieter Flick per 4 November tahun lalu. Sebelum spieltag ke-20, Manuel Neuer dkk pun hanya merasakan tabellenfuehrer sekali atau pada spieltag keenam.
Musim ini memang baru awal-awal rueckrunde (paro kedua atau spieltag ke18 sampai ke-34). Keunggulan Bayern atas RB Leipzig juga hanya satu poin (4241). Tapi, seperti yang terjadi pada musim-musim sebelumnya, begitu Bayern menduduki posisi teratas klasemen, klub asal Bavaria itu akan sulit didongkel.
Musim lalu, contohnya. Bayern baru ’’panas” pada rueckrunde. Mulai spieltag ke-21 hingga akhir musim, kolektor terbanyak Meisterschale (28 kali) itu sama sekali tak tersentuh kekalahan. Bayern cuma membuang enam poin (3 kali seri) selama durasi tersebut. Bandingkan dengan pesaing mereka, Borussia Dortmund, yang menyia-nyiakan 15 poin (3 kali seri dan 3 kali kalah).
Konsisten dalam jalur perburuan juara memang jadi pembeda Bayern dengan pesaingnya di Bundesliga. Lihat saja performa RB Leipzig yang loyo alias tanpa kemenangan dalam dua spieltag terakhir. Sebaliknya, Bayern meraih kemenangan beruntun dalam enam spieltag terakhir.
”Perjalanan kami (di Bundesliga) musim ini masih jauh. Terlalu cepat membicarakan juara saat ini,” kata bek David Alaba di laman resmi klub. ”Konsistensi sangat penting. Kami ingin menjaga posisi teratas ini sampai akhir,” lanjut pemain yang belakangan dialihfungsikan dari bek kiri menjadi bek tengah tersebut.
Flick juga mengingatkan anak asuhnya soal penyakit cepat puas. Der trainer Bayern yang akrab disapa Hansi itu mencermati performa Die Roten saat menang 3-1 atas Mainz 05 di spieltag ke-20 (1/2). ”Kami bermain bagus cuma 30 menit. Untuk 60 menit sisanya, kami bermain tak seperti sepantasnya Bayern,’’ tuturnya, seperti dikutip Kicker. Tiga gol Bayern memang tercipta sebelum setengah jam awal permainan. Masing-masing oleh Robert Lewandowski (8’), Thomas Mueller (14’), dan Thiago Alcantara (26’).
Pemahaman taktik yang mendetail oleh Flick disebut Sueddeutsche Zeitung (SZ) sebagai kunci kembalinya Bayern di puncak klasemen Bundesliga. ”Hanya dalam beberapa pekan, Hansi membuat suasana di Saebener Strasse (markas Bayern, Red) menyenangkan bagi seluruh pemain. Kami temukan lagi bagaimana bersenangsenang di lapangan,’’ ucap gelandang Bayern Leon Goretzka kepada SZ.
Faktor selanjutnya versi 90 Minutes adalah kelahiran kembali Mueller sebagai raumdeuter. Sejak kedatangan Hansi, pemain 30 tahun itu bermain dalam 13 pertandingan di semua ajang dengan kontribusi 6 gol dan 8 assist. Jika dibandingkan pada era Kovac, Mueller hanya mencetak 2 gol dan 6 assist dalam 15 laga. ”Hansi menempatkan Mueller pada posisi yang disukainya, bukan wide
seperti yang diperintahkan Kovac,’’ tulis