Cuma BNI Yang Bisa Kalahkan Samator
Juara Bertahan Banyak Masalah
PURWOKERTO, Jawa Pos – Sejak bergulirnya Proliga 2020, memang Jakarta BNI 46 yang digadang-gadang mampu menghentikan dominasi Surabaya Bhayangkara Samator. Hal itu langsung terbukti tadi malam. Dalam laga terakhir seri kedua di GOR Satria, Purwokerto, BNI menjadi tim pertama yang mampu mengalahkan Samator musim ini.
Samator kalah dengan skor 1-3 (25-23, 21-25, 17-25, 21-25). Pertandingan berjalan ketat. Terutama di set pertama dan kedua. Setelah itu, Samator kelihangan fokus dan membuat banyak error. Itu menjadi kesempatan bagus buat BNI yang mengincar revans atas kekalahan di final Proliga musim lalu. Kebetulan, dua pemain asing BNI, Osmany Durrutry dan Osmel Durrutry, sedang on fire.
Pelatih Samator Ibarsjah Djanu Tjahjono mengakui, kemarin timnya memang tidak bermain sesuai dengan harapan. Pada set pertama, mereka memang berhasil mencuri poin. Namun, hal itu tidak bisa dipertahankan hingga akhir pertandingan.
’Hariini(kemarin,Red)kamibanyak problem. Terutama pada bola pertama,’ jelasIbar,sapaannya.’Harapannya, saat bola pertama bagus, bisa poin dan pindah bola,’ lanjut dia.
Ibar menjelaskan, pertahanan anak buahnya juga sangat buruk. Blocking Rivan Nurmulki dkk tidak sebagus biasanya. Dia mencatat, dalam satu set, Samator hanya mampu mendapatkan 1 atau 2 poin dari blok. Sementara itu, lawan bisa 4–5 kali.
Bukan hanya itu, menurut dia, soliditas anak buahnya juga menurun. Berkali-kali mereka salah mengantisipasi servis para pemain BNI. ’’Lawan memang servisnya lebih menyerang. Nah, di situ ada miskomunikasi di belakang. Antara mau ambil atau tidak,’’ ujarnya. ’’Ya, ini jadi pelajaran buat laga berikutnya,’’ lanjut pria yang menangani Samator sejak 1998 tersebut.
Di sisi lain, kubu BNI sangat girang bisa mengalahkan sang juara bertahan. Pelatih Samsul Jais lega. Sebab, musim lalu, dalam lima kali pertemuan, BNI 46 mampu unggul tiga kali atas Samator. Menjadi tim yang paling sering mengalahkan Samator, I Putu Randu dkk justru keok pada partai yang paling penting. Yakni, grand final Proliga 2019.
’’Kami sudah sama tahu. Tetapi, Samator lebih siap mental ketika final,’’ jelas Samsul. ’’Memang saat awal kompetisi mereka biasa saja. Yang harus kami waspadai justru ketika sudah masuk final four,’’ katanya.
Samsul sudah memprediksi bahwa menghadapi Samator tidak akan menang dengan mudah. Dia melakukan evaluasi setelah set pertama. Kuncinya adalah mempertajam servis dan bola pertama.
’’Kalau dua hal itu bagus, pasti menang. Terlepas dari stamina pemain yang menunjang permainan hari ini,’’ papar dia. ’’Pada poin 16 ke atas harus bisa lepas dari tekanan. Apakah mau main aman atau menyerang, jangan terbawa irama mereka,’’ imbuhnya.
Dengan hasil itu, Samator masih kukuh di puncak klasemen sementara Proliga 2020 dengan tujuh poin. Namun, BNI mulai mendekat. Mereka mengumpulkan enam poin dari tiga kemenangan dengan margin lebih dari satu set.
Selanjutnya, Jakarta BNI 46 menghadapi Jakarta Garuda dan tuan rumah Palembang Bank SumselBabel pada seri ketiga putaran pertama di gedung PSCC pekan depan. ’’Mudah-mudahan kemenangan ini bisa membuat anak-anak lebih termotivasi pada pertandingan selanjutnya,’’ kata Samsul.