Jawa Pos

Datang sebelum Ikut Race

Eko Sima Agung Tojo mulai rajin berlari saat usianya menginjak 45 tahun. Tapi, dia makin menjadijad­i jelang memasuki usia 51 tahun.

-

MENJAGA kondisi tubuh. Itulah alasan utama Eko running. Maklum, pada 2015, usianya memasuki 45 tahun. Dia butuh kegiatan yang mampu membuat kondisi fisiknya terjaga. Lalu, dia ikut komunitas Indorunner­s Surabaya. Dan, tidak dibutuhkan waktu lama buat Eko kecantol beneran dengan lari. Pada tahun yang sama, dia melepas virgin marathon dengan ikut Maybank Marathon Bali. Catatan waktunya kala itu 5 jam 10 menit. ’’Hampir tidak finis. Soalnya, 200 meter sebelum finis, kaki saya kram. Saya paksa jalan. Akhirnya sampai juga,’’ kata pria asli Surabaya itu.

Punya pengalaman buruk di FM pertama tak membuat Eko kapok. Dia malah makin penasaran. Dia selalu menjadi langganan peserta FM di Maybank Marathon Bali.

Setiap tahun, catatan waktunya diperbaiki. Tahun lalu dia finis dengan waktu 4 jam 40 menit. ’’Saya rajin berlatih dengan teman-teman,’’ ujarnya menjabarka­n tip.

Nama Eko di kalangan pelari-pelari Surabaya juga terkenal. Dia dikenal sebagai ’’dokter’’ bagi rekan-rekannya. Itu tak lepas dari profesinya sebagai terapis sejak 25 tahun silam. Jadi, Eko tahu betul kondisi runner sebelum turun dalam event race. Tak sedikit runners lain yang meminta tolong kepada Eko untuk melihat kondisi fisiknya. ’’Banyak teman runners yang akan ikut kompetisi mayor lari ke saya. Minta tolong supaya ototnya dibikin rileks sebelum benar-benar ikut event maraton,’’ kata bapak satu anak tersebut.

Eko mengaku profesi itu bikin senang.

Sebab, dia makin dekat dengan banyak pelari. Dia menjelaska­n, salah satu problem yang sering dialami runner adalah otot kaku. Biasanya, itu terjadi sebelum race dimulai. ’’Sehingga saat race akhirnya terjadi masalah di otot,’’ ujarnya. Karena itu, membuat rileks otot sebelum turun di event mayor cukup penting.

Runners satu komunitasn­ya disebut cukup bergantung kepadanya. Lalu, kepada siapa Eko mengeluh jika tengah cedera? Untung, Eko bisa merasakan jika ada yang keliru pada otot kakinya. Maklum, sebagai terapis, dia paham betul jika ada yang tak beres dengan ototnya. ’’Kalau saya merasa ada yang nggak beres, saya cari. Kemudian saya terapi sendiri agar segera sembuh,’’ jelasnya.

 ?? ALLEX QOMARULLAH/JAWA POS ?? BERLATIH: Eko Sima (depan, kanan) berlari bersama rekan-rekannya kemarin.
ALLEX QOMARULLAH/JAWA POS BERLATIH: Eko Sima (depan, kanan) berlari bersama rekan-rekannya kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia