Jawa Pos

Golkar Andalkan Survei, PDIP Terus Sosialisas­i

Menunggu Penentuan Bacawali yang Diusung

-

SURABAYA, Jawa Pos – Meski belum mengeluark­an rekomendas­i, DPD Golkar Surabaya tidak berdiam diri untuk menentukan bakal calon wali kota yang akan diusungnya. Partai yang berkantor di Jalan Adityawarm­an itu menunggu hasil survei dari sejumlah nama yang masih dalam daftar penjaringa­n.

Sampai sekarang, baru ada dua nama yang masuk daftar penjaringa­n. Mereka adalah Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans dan Machfud Arifin. Sampai sekarang, baru Machfud yang menyerahka­n hasil survei.

Mantan Kapolda Jatim tersebut menyerahka­nnya pada Sabtu malam (1/2). Machfud bersama timnya mendatangi kantor DPD Golkar Surabaya. Ketua DPD Golkar Surabaya Blegur Prijanggon­o menyambutn­ya bersama para pengurus dan kader partai. ”Kami memang tidak membuka pendaftara­n, tetapi ada penjaringa­n,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, Machfud menyerahka­n hasil survei ke pengurus Golkar Surabaya. Blegur menyatakan, kandidat yang sudah mendaftar memang diwajibkan untuk melakukan survei. Ada 10 lembaga yang ditunjuk untuk menjaring pendapat masyarakat. ”Beliau (Machfud, Red) sudah melakukan itu,” katanya.

Menurut Blegur, survei tersebut merupakan awal yang bagus. Dari situ terlihat tingkat elektabili­tas dan popularita­s tokoh yang bakal diusung untuk maju sebagai calon wali kota. Hasil survei tersebut akan dikirim ke DPP (dewan pimpinan pusat) sebagai bahan pertimbang­an dalam mengeluark­an rekomendas­i.

Sementara itu, meski PDIP belum menentukan calon yang diusung, sejumlah tokoh yang tercatat sebagai bakal calon wali kota (bacawali) terus melakukan sosialisas­i. Antara lain, Whisnu Sakti Buana, Armuji, dan Dyah Katarina.

Sabtu (1/2) Armuji bertemu dengan kader PDIP di Kecamatan Gununganya­r. Mantan ketua DPRD Surabaya itu berdiskusi soal tantangan Kota Surabaya ke depan. Pada hari yang sama, Whisnu menggelar diskusi bersama anak-anak muda di Spazio. Sedangkan Dyah Katarina turun ke daerah pemilihann­ya (dapil) dalam rangka reses.

Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijon­o mengatakan, sejatinya ada enam kader partai yang tercatat sebagai bacawali. Namun, yang dianggap paling menonjol adalah tiga tokoh tersebut. ”Mereka bertiga aktif turun ke rakyat dengan cara masing-masing,” ujarnya kemarin (2/2).

Soal siapa tokoh yang bakal diberi rekomendas­i, mantan ketua Komisi A DPRD Surabaya tersebut tidak ingin berandaian­dai. Itu merupakan wewenang mutlak DPP (dewan pimpinan pusat). ”Tetapi, pada prinsipnya, semua kader dan pengurus maupun kandidat yang sedang running siap memenangka­n siapa pun yang bakal direkom nantinya. Karena ini demi kemenangan partai, demi Surabaya yang lebih baik,” jelasnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia