Velodrom Batal, Lapangan Tembak Belum Selesai
SURABAYA, Jawa Pos – Sudah dua tahun ini pemkot menggarap fasilitas olahraga di Kedung Cowek. Rencananya, ada lapangan tembak dan velodrom untuk balap sepeda. Namun, dalam penggarapan, hanya lapangan tembak yang mulai terlihat progresnya.
’’Velodrom tidak jadi dibangun,’’ kata Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Surabaya Iman Krestian kemarin. Velodrom belum bisa dikerjakan karena lahan untuk pembangunannya belum siap. Pemkot masih perlu membebaskan lahan milik warga.
Selain itu, proyek tersebut memakan anggaran cukup besar. Pemkot memiliki sejumlah proyek strategis lain yang lebih diprioritaskan. Di antaranya, pembangunan fasilitas nuklir di RSUD Bhakti Dharma Husada, pembangunan pabrik pengolahan limbah B3, hingga revitalisasi Gelora Bung Tomo.
Karena itulah, dengan lahan yang ada, pemkot hanya memprioritaskan pembangunan lapangan tembak. Proyek tahap pertama tuntas tahun lalu. Gedung sudah dibangun. Namun, prosesnya belum sepenuhnya tuntas. Proyek tahap kedua bakal dibuka awal tahun ini. ’’Tahun ini ada beberapa penambahan arena sama kelengkapan,’’ jelasnya.
Fasilitas olahraga baru itu dibangun sebagai upaya pemkot untuk mengembangkan kawasan kaki Suramadu. Sejak diresmikan pada 10 Juni 2009, kawasan kaki Suramadu memang belum berkembang pesat.
Di kawasan olahraga itu nanti melintang jalan lingkar luar timur (JLLT). Namun, karena jalan tersebut belum dibangun, pemkot membuat sendiri jalan alternatif sementara. JLLT belum bisa dibangun karena pemkot harus membebaskan ratusan rumah warga. Pembebasan lahan itu memakan anggaran ratusan miliar.
Selain itu, akan ada cabel car yang memanjang sejak Kedung Cowek hingga THP Kenjeran. Konsep pembangunan waterfront city yang sejak lama direncanakan pemkot ditarget tuntas sebelum Wali Kota Tri Rismaharini menyelesaikan tugas memimpin Surabaya selama dua periode.