Tarif Gelora Pancasila dan Sirkuit GBT Tak Ikut Dibahas
Dalam Pansus Raperda Tarif Retribusi
SURABAYA, Jawa Pos – DPRD Surabaya tengah membahas tarif retribusi atas aset milik pemkot. Namun, dalam draf raperda yang dibahas itu, sejumlah fasilitas tidak masuk objek retribusi. Antara lain, Gelora Pancasila dan sirkuit Gelora Bung Tomo (GBT).
Pakar hukum pansus retribusi Eko Sugitario menyatakan, aset yang telah dikuasai pemkot itu seharusnya dibahas dalam rapat pansus. Namun, dia tidak menemukan satu pasal pun mengenai gedung itu. ’’Saya sudah lihat dan tidak ada di dalam draf raperda ini,’’ ujar guru besar Universitas Surabaya (Ubaya) tersebut.
Namun, sejatinya bukan hanya
Gelora Pancasila yang belum diatur dalam draf raperda itu. Sirkuit balap Gelora Bung Tomo yang sering digunakan komunitas hingga kini belum punya tarif.
Begitu pula lapangan tembak dan velodrom di Tambakwedi. Dua fasilitas itu ditarget tuntas tahun ini. Jika pansus bisa memasukkan tarif retribusi dua fasilitas baru tersebut, revisi perda tidak perlu dilakukan pada 2021. Sebaliknya, jika dua fasilitas baru itu tidak dimasukkan di raperda, tahun depan perda harus kembali direvisi.
Ada juga beberapa fasilitas yang tidak masuk pembahasan. Misalnya, pasar-pasar yang dikelola dinas koperasi. Hingga kini, pedagang yang menempati lapak tidak membayar uang sewa atau retribusi karena belum ada aturan yang menaungi.
Gedung eks Hi-Tech Mall pun belum ada tarifnya. Sejak kewenangan PT Sasana Boga tidak diperpanjang, pengelolaan berada di dinas pengelolaan bangunan dan tanah (DPBT). Pedagang eks Hi-Tech Mall juga berjualan tanpa harus membayar sewa atau retribusi.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Afghani Wardhana memahami yang dimaksud Eko. Namun, tidak semua aset bisa dimasukkan raperda. Terutama aset yang masih dalam tahap pengerjaan dan renovasi. ’’Kalau belum jadi, tidak bisa di-appraisal,’’ katanya.
Dia menerangkan, Gelora Pancasila belum bisa dimasukkan raperda karena pemkot masih merenovasi gedung tersebut. Sementara itu, pengerjaan sirkuit balap hingga velodrom belum tuntas. Tarifnya otomatis belum bisa dihitung.