Bergelombang Lagi, Jalan Butuh Evaluasi
Dipengaruhi Kondisi Kontur Tanah
SURABAYA, Jawa Pos – Jalan Mayjen Yonosuwoyo dan Citraraya Unesa yang dikeluhkan bergelombang diperbaiki lagi sejak awal Januari lalu. Namun, jalan tersebut kembali rusak dan bergelombang beberapa hari terakhir. Tanahnya mulai menyusut. Di Jalan Citraraya Unesa, kerusakan terlihat di lajur kiri. Mulai gerbang masuk Jalan Citraraya Unesa ke barat hingga depan Graha Unesa.
Sebagaimana pantauan kemarin (2/1), permukaan jalan di jalur kiri dan kanan tidak rata. Kondisi tersebut membahayakan pengendara roda dua. Selain itu, ada sebagian titik yang retak dan permukaannya terkelupas. Karena
itu, kendaraan yang melewatinya harus hati-hati dan amat pelan. Akibatnya, terjadi kepadatan di jalur tersebut pada jam sibuk.
Sohibul, pengendara asal Menganti, mengatakan bahwa jalan tersebut sebaiknya segera diperbaiki. Sebab, kondisinya semakin hari semakin parah. Menurut dia, pekerja tidak harus menunggu adanya laporan untuk bertindak. Ketika ada kerusakan dan gelombang di lapangan, petugas harus responsif untuk turun tangan. ’’Apa menunggu korban baru diperbaiki?’’ ucap pria 53 tahun itu. ’’Coba lihat, Jalan Yonosuwoyo juga mulai bergelombang lagi tuh,’’ tambahnya.
Secara terpisah, Project Manager
PT Meta Adhya Tirta Umbulan Wilayah Waru–Surabaya Barat Ari Mulyantono mengakui, jalan tersebut sebelumnya memang diperbaiki. Namun, dia menegaskan bahwa perbaikan tersebut memang bukan pemung
kas dan sifatnya sementara agar bisa dilewati kendaraan.
Ari menambahkan, konstruksi fondasi jalan itu rencananya dibongkar. Mulai Jalan Mayjen Yonosuwoyo di depan Spazio sampai bundaran Unesa maupun
Jalan Citraraya Unesa yang dari Unesa hingga ke persimpangan CitraLand. ’’Pasti kami kerjakan. Pekan depan bisa dilanjutkan perbaikan jalannya,’’ tegasnya.
Menurut Ari, hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Surabaya beberapa hari terakhir menjadi salah satu faktor yang membuat tanah di sisa penggalian pipa SPAM Umbulan itu cepat menyusut. Kondisi tersebut diperparah tanah yang cenderung lunak. ’’Kena air hujan ya jadi lumpur dan menyusut,’’ katanya. ’’Karena itu, perbaikan total nanti kami upayakan sebaikbaiknya sehingga bisa tahan lama,’’ tambahnya.
Ari menegaskan bahwa perbaikan total itu membutuhkan waktu. Sebab, pihaknya masih fokus menyelesaikan koneksi pipa di Surabaya Barat.