Jawa Pos

Qosim-Alif Ambil Formulir ke Demokrat

-

GRESIK, Jawa Pos – DPC Partai Demokrat Gresik kini membuka pendaftara­n bakal calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup). Pada hari pertama, kemarin (2/2) Ketua DPC PKB Gresik Moh. Qosim dan Ketua DPC Partai Gerindra Gresik dr Asluchul Alif mengambil formulir.

Bedanya, Qosim diwakilkan orang lain, sementara Alif langsung datang sendiri. Menurut Ketua DPC Partai Demokrat Gresik Eddy Santoso, tidak ada mahar dalam pendaftara­n bakal cabup atau cawabup di partainya. Siapa pun bisa mendaftar. Hanya, keputusan finalnya tentu tetap berpeluang kepada DPP. ”Karena ini komitmen,” ucapnya.

Di DPRD Gresik, Demokrat hanya meraih empat kursi. Karena itu, Demokrat tidak bisa mengusung pasangan calon sendiri. Namun, Demokrat harus berkoalasi dengan partai-partai lain. Sebelumnya, pada Januari, Demokrat mendeklara­sikan diri untuk berkoalisi dengan Gerindra. Keduanya menyebut Koalisi Maju. Jika koaliasi itu tidak berubah, Gerindra-Demokrat bisa mengusung pasangan calon. Sebab, jumlahnya sudah 12 kursi.

Alif menyatakan, pihaknya berharap Koalisi Maju ke depan bisa semakin solid. Selanjutny­a, mereka bakal menyusun strategi. Apakah cukup Gerindra-Demokrat? Alif menyebutka­n, Koalisi Maju itu bersifat terbuka. Ke depan tentu tidak tertutup kemungkina­n ada partai lain yang bakal bergabung. ”Semakin banyak partai yang bergabung, tentu makin baik,” tuturnya.

Sementara itu, pada hari yang sama, Qosim mengambil formulir pendaftara­n bakal cabup ke Partai Demokrat. ”Iya, hari ini (kemarin, Red) Pak Qosim telah mengambil formulir pendaftara­n. Tetapi, karena beliau ada acara, pengambila­n diwakilkan staf LPP (lembaga pemenangan pemilu) PKB,” ujar M. Abdul Qodir, ketua LPP

DPC PKB Gresik.

Sama halnya dengan Alif, Qosim yang masih menjabat Wabup Gresik itu sudah mendaftar ke beberapa partai. Di antaranya, PDIP, Golkar, PPP, Gerindra, dan Nasdem. Keduanya sama-sama mendaftark­an sebagai bakal cabup. Namun, sejauh ini belum ada satu pun partai yang telah mengeluark­an rekomendas­i nama calon untuk diusung ke panggung pilkada serentak pada September.

Apakah Qosim dan Alif bakal berhadap-hadapan? Belum tentu. Sumber yang dihimpun Jawa Pos, tetap ada peluang keduanya bergabung dengan membangun koalisi besar. Lalu, siapa cabupnya? Tentu saja tidak mungkin Qosim sebagai cawabup. Sebab, Qosim sudah dua periode menduduki kursi wakil bupati mendamping­i Bupati Sambari Halim Radianto. Sesuai dengan UU tentang Pilkada, Qosim hanya bisa maju menjadi calon bupati.

Namun, konstelasi politik tetap dinamis. Kepastiann­ya masih menunggu 16 Juni. Mengapa? Pasalnya, sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2020, pendaftara­n pasangan calon bupatiWabu­p baru dilaksanak­an serentak pada tanggal tersebut.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia