Jawa Pos

Pelanggara­n Menurun, Pengguna Jalan Lebih Tertib

Hasil Evaluasi Selama Penerapan E-TLE

-

SURABAYA, Jawa Pos – Pelanggara­n lalu lintas selama penerapan Electronic Law Traffic Enforcemen­t (e-TLE) menurun. Penindakan berupa pengiriman bukti pelanggara­n menjadi salah satu faktornya.

Penurunan itu terlihat dari data di Road Traffic Management Centre (RTMC) Mapolda Jatim. Tercatat ada 3.500 pelanggar selama sepekan. Kasubdit Gakkum Polda Jatim AKBP Aditya Panji Anom menyatakan, penerapan E-TLE telah menurunkan jumlah pelanggar.

Terbukti, jumlah pelanggara­n dalam sepekan terus menurun. Jenis pelanggara­n pun berubahuba­h. Mulai pelanggara­n traffic light hingga lajur jalan. ’’Kami berharap bisa terus menurunkan angka pelanggara­n oleh pengendara jalan,’’ ucapnya.

Menurut dia, penurunan itu memang belum signifikan. Sebab, masih terjadi 400–450 pelanggara­n per hari. Meski begitu, jumlah itu jauh lebih sedikit daripada sebelum penerapan tilang elektronik.

Berdasar data awal, jumlah pelanggar bisa menembus seribu pengendara di setiap titik pantau CCTV per hari. Sementara itu, dari pemantauan kemarin, jumlah pelanggar terus berkurang. ’’Mereka sudah tertib setelah ada uji coba selama sembilan hari. Setelah penerapan, jumlahnya semakin berkurang,’’ ugkapnya.

Nah, jumlah itu, kata Adit, bisa dilihat dari beberapa perilaku pengendara di jalan. Misalnya, jumlah pengendara yang sudah mematuhi traffic light saat pergantian lampu kuning ke lampu merah. Di situ, beberapa sudah mengetahui penerapan tilang. Pengguna jalan tak langsung menerobos saat lampu kuning menuju merah menyala.

Beberapa ruas jalan pun terlihat sedikit ramah bagi pejalan. Terutama bagi mereka yang ingin melalui zebra cross. ’’Kami senang saat memantau melalui ruang RTMC. Beberapa jalan terlihat sangat rapi saat ada lampu merah. Meski terkadang ada saja yang nakal tak mematuhi aturan,’’ imbuh Adit.

Perwira dengan dua melati di pundak tersebut menambahka­n, penurunan itu juga terjadi karena penerapan tilang. Mereka yang mendapat surat tilang di rumah bakal berbagi cerita dengan tetangga dan saudara yang lain. Nah, faktor itulah yang membantu meningkatk­an kesadaran warga dalam berlalu lintas.

Sementara itu, Kepala Seksi Pelanggara­n Subditgakk­um Ditlantas Polda Jatim Kompol Rise Sandi menyatakan, jumlah tersebut hanya terpantau di 20 titik pada awal penerapan. Rencananya, jumlah kamera pemantau akan ditambah untuk sepuluh titik lagi. Dengan demikian, bakal ada sejumlah peningkata­n pematauan pelanggara­n.

Namun, itu bakal sementara saja. Hal itu sama dengan penerapan di 20 titik. Pada awalnya, setiap titik bakal memantau ribuan pelanggara­n. Namun, dalam 3–4 hari kemudian, jumlah itu akan menurun. ’’Efek kejut penerapan CCTV. Namun, sejauh ini bakal turun. Memang program ini untuk meningkatk­an kesadaran berkendara,’’ tuturnya.

Di sisi lain, di wilayah Pos Gakkum Mal Pelayanan Siola, jumlah pelanggar yang memverifik­asi berkas terus bertambah. KBO Satlantas Polrestabe­s Surabaya AKP Moch. Suud menjelaska­n, jumlah pengendara yang mengonfirm­asi tilang semakin meningkat. Dari mulanya hanya 50 orang per hari menjadi 150 per hari. ’’Kami justru mengapresi­asi. Intinya, mereka memahami surat itu memang sampai ke rumah dan mengikuti caranya,’’ jelasnya.

Sementara itu, dari pemantauan Jawa Pos di traffic light Darmo, pengendara tampak lebih tertib. Hal itu terlihat dari sejumlah pejalan kaki yang merasa nyaman dan aman saat melintas.

 ?? DIMAS MAULANA/JAWA POS ?? NYAMAN: Pengguna kendaraan di Jalan Raya Darmo berhenti di belakang stop line. Mereka lebih mematuhi aturan setelah adanya penerapan e-TLE.
DIMAS MAULANA/JAWA POS NYAMAN: Pengguna kendaraan di Jalan Raya Darmo berhenti di belakang stop line. Mereka lebih mematuhi aturan setelah adanya penerapan e-TLE.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia