Bupati yang Mampu Motori Kolaborasi
Pengusaha hotel dan restoran terbesar Kota Delta juga punya harapan khusus tentang sosok bupati mendatang. Berikut wawancara Jawa Pos dengan Ketua PHRI Sidoarjo Achmadi Subekti.
Sosok mendatang harus paham kebutuhan Sidoarjo. Sebab, industri yang akan dibangun bukan lagi industri berat atau heavy industry. Peluang industri wisata masih besar. Kemampuan beli masyarakat juga besar.
Sidoarjo memiliki 2,3 juta penduduk. Kalau uangnya berputar di Sidoarjo sendiri, Sidoarjo mendapat income besar. Saya melihat Sidoarjo harus berbenah dan bisa menangkap peluang. ada ribut-ribut. Kepala daerah juga harus mempertahankan kearifan lokal. Paham bahwa wisata di Sidoarjo belum digali. Frame-nya itu harus semua OPD menjadi pelakunya. Tidak bisa dinas pariwisata saja.
Taman juga harus sesuai dengan standar pariwisata.
Sidoarjo pasti menarik investasi karena banyak warganya. Setiap akhir pekan uang dari Sidoarjo lari ke mana-mana. Upayakan berputar di Sidoarjo dulu. Pemerintah harus mengusulkan semua usaha memiliki taman. Kita lihat, di mal-mal,
tamannya asal-asalan karena tidak ada payung hukum. adalah kota agamis. Karena itulah, tempat pariwisata tidak boleh menyinggung kehidupan agama di Sidoarjo. Kalau bupati tidak tegas, Sidoarjo nanti bisa menjadi limpahan penyakit masyarakat dari kota lain. Harus ada barier.
Kepala daerah juga harus pintar berkolaborasi. Banyak pelaku pariwisata di Sidoarjo. Mereka siap bermitra. Aktifkan bappeda sebagai motor kolaborasinya maupun koordinator pembangunan. an lemah, sinergi lemah. Yang terjadi, swasta tumbuh dengan sendirinya. Padahal, kolaborasi akan menjadi gagasan tentang tata kota yang lebih bagus.
Misalnya, sekarang banyak rumah di tengah kota, sedangkan penyebaran usaha kuliner tidak merata. Harus dibuat zonasi. Oh, pusat kota sudah penuh, jangan dibuka lagi. Geser ke Candi, Tulangan.
Jadi, pengusaha tidak saling membunuh. Kalau pengusaha saling membunuh, brand kuat yang masuk. Yang lokal kena imbas. Seharusnya ada titik temu pemikiran pemimpin daerah yang akan datang.