Mantan Mendagri Kehilangan Imunitas
ROMA, Jawa Pos – Mantan Mendagri Italia Matteo Salvini tak bisa lagi menghindari kejaran hukum. Kemarin Badan Senat memutuskan bahwa mantan menteri dalam negeri itu harus menghadapi sidang terkait penahanan 131 imigran di Pelabuhan Augusta, Sisilia, tahun lalu. Keputusan itu sangat mungkin menjadi awal rentetan tuntutan yang bakal diterima tokoh ultra kanan tersebut.
Kasus itu dimulai saat kapal penjaga pantai Italia Bruno Gregoretti menyelamatkan 131 imigran yang terdampak di perairan Mediterania. Saat mereka berlabuh di Sisilia, Salvini menahan mereka di kapal dan menolak melepaskan mereka sebelum negara lain berkomitmen menerima imigran tersebut. Para imigran itu disekap seminggu sebelum Salvini memperoleh komitmen dari Uni Eropa.
’’Sudah saatnya Salvini melakukan pembelaan dalam persidangan. Bukan menghindarinya,’’ ucap Senator Emma Bonino kepada The Guardian.
Itu bukan kasus imigran pertama yang dihadapi Salvini. Tahun lalu, dia didakwa karena menahan 177 imigran yang diselamatkan kapal penjaga pantai Diciotti pada 2018. Namun, senat yang masih dikuasai sekutu Salvini menolak untuk mencopot imunitas presiden.
Desember lalu, pengadilan memutuskan bahwa Sekjen Lega Nord harus bertanggung jawab atas insiden Bruno Gregoretti. Pada akhirnya, 152 senator mencopot imunitas Salvini. Sebanyak 76 senator lainnya menolak mosi tersebut. ’’Apa yang dia (Salvini, Red) lakukan adalah kekejaman yang tak diperlukan,’’ ujar Senator Gregorio de Falco.
Di sisi lain, Salvini tak gentar menghadapi sidang itu. Menurut dia, keputusan yang diambil sudah benar. Dia tidak akan mengubah keputusannya jika peristiwa yang sama terulang. ’’Saya akan pergi ke pengadilan dengan kepala tegak. Mempertahankan perbatasan adalah kewajiban dan kebanggaan saya untuk anakanak negeri ini,’’ katanya, sebagaimana dilansir Agence FrancePresse.