Sensus Penduduk Online Dimulai Besok
BADAN Pusat Statistik (BPS) kembali melaksanakan sensus penduduk ketujuh yang merupakan kegiatan setiap 10 tahun sekali sesuai amanat UndangUndang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Berbeda dari sensus sebelumnya, Sensus Penduduk 2020 (SP2020) dilakukan melalui dua cara. Yakni, online dan wawancara.
Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto menyatakan, keberhasilan pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 (SP2020) merupakan tanggung jawab bersama. Besarnya cakupan SP2020 ditambah semakin kompleksnya mobilitas penduduk pada 2020 menjadi tantangan yang harus dihadapi. ’’Apalagi, SP2020 menggunakan metode baru, yakni metode kombinasi,’’ tuturnya.
BPS akan memanfaatkan data administrasi kependudukan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk dijadikan dasar pelaksanaan sensus penduduk tahun ini. Pendataannya akan menggabungkan sensus online dan wawancara. ’’Tahap pengumpulan data mandiri melalui internet (sensus penduduk juga merupakan tantangan tersendiri,’’ ungkapnya.
Sensus penduduk secara online dinilai bisa jadi solusi atas persoalan yang ada pada metode wawancara. Sebab, metode wawancara membutuhkan biaya yang cukup mahal. Meningkatnya response burden menjadi salah satu kelemahan metode wawancara. Sebab, mobilitas penduduk terus meningkat dan banyak kelompok yang sulit dijangkau.
Sensus penduduk online dimulai pada 15 Februari 2020 hingga 31 Maret 2020 yang mencakup seluruh keluarga dan penduduk baik yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA) yang bertempat tinggal dalam wilayah teritorial Indonesia. Termasuk wilayah teritorial Indonesia di luar negeri.
Masyarakat diharapkan segera mencatatkan dan memperbarui informasi diri serta keluarga melalui sensus penduduk online untuk data kependudukan yang akurat. Caranya mudah, siapkan NIK dan nomor KK untuk pengisian sensus secara online melalui sensus.bps.go.id. Mari Bersama, #MencatatIndonesia.
Bagi yang belum mengisi sensus penduduk online, petugas melakukan sensus wawancara pada 1–31 Juli 2020. Karena itu, BPS terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menyukseskan Sensus Penduduk 2020. ’’Agar response rate yang diharapkan dapat tercapai, diperlukan publisitas yang tersegmentasi, masif, dan efektif mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam SP2020,’’ ungkap Kecuk sapaan akrab Suhariyanto.