Pegadaian Raup Laba Rp 3,1 Triliun
JAKARTA, Jawa Pos – PT Pegadaian membukukan capaian positif sepanjang tahun lalu. Perusahaan pelat merah tersebut sukses meraup laba bersih Rp 3,1 triliun. Angka itu tumbuh sekitar 12 persen jika dibandingkan dengan 2018.
Direktur Utama PT Pegadaian Kuswiyoto mengatakan, capaian tersebut didorong sejumlah produk inovatif berbasis digital yang diluncurkan berkolaborasi dengan ratusan mitra di Indonesia. Kolaborasi tersebut juga mendorong penambahan nasabah Pegadaian dari 10,64 juta pada 2018 menjadi 13,86 juta pada 2019. ’’Di tengah pertumbuhan ekonomi yang berkisar 5 persen, pertumbuhan Pegadaian sangat bagus,’’ ujar Kuswiyoto kemarin (13/2).
Di samping laba tumbuh positif, Pegadaian mencatat outstanding pembiayaan (OSL) Rp 50,4 triliun atau tumbuh 23,3 persen dari Rp 40,9 triliun pada 2018. Pegadaian mampu menjaga NPL gross di angka 1,75 persen. Sejalan dengan itu, Pegadaian mampu meraup omzet Rp 145,6 triliun atau Rp 150,3 triliun secara konsolidasian. Perseroan juga membukukan pendapatan usaha Rp 17,7 triliun atau naik 39,3 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2018 sebesar Rp 12,7 triliun.
Menurut Kuswiyoto, produk gadai masih mendominasi kinerja pegadaian jika dibandingkan nongadai dengan komposisi 80 banding 20 persen. Dilihat dari portofolio OSL, segmen gadai berada di angka Rp 40,3 triliun, sedangkan OSL nongadai Rp 10,1 triliun. ’’Kami akan terus fokus pakai core business gadai selain mengembangkan produkproduk lain non-gadai. Jadi, sampai lima tahun ke depan pun bisnis gadai masih mendominasi portofolio bisnis,’’ beber Kuswiyoto.
Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis Pegadaian Ninis Kesuma Adriani mengungkapkan, pihaknya berencana menerbitkan surat utang atau obligasi dengan nilai total mencapai Rp 10 triliun. Obligasi itu rencananya diterbitkan dalam jangka waktu dua tahun. Untuk tahap pertama, Pegadaian akan menerbitkan obligasi senilai Rp 4 triliun.