Jawa Pos

Terlalu Banyak Buat Kesalahan

-

MALANG, Jawa Pos – Problem komunikasi memang mulai tereduksi. Komunikasi antar pemain di semua lini sudah cair. Tapi, pemain-pemain Persela Lamongan tetap melakukan banyak kesalahan. Terutama kesalahan di pertahanan. Pemandanga­n itu terlihat dari permainan Persela saat menghadapi Arema FC dalam pertanding­an keduanya di grup B

Piala Gubernur

Jawa Timur 2020 di Stadion Kanjuruhan, Malang, tadi malam (13/2).

Kesalahan-kesalahan itu akhirnya kembali menghukum Laskar Joko Tingkir, julukan Persela. Seperti saat dihajar Persija Jakarta pada laga sebelumnya, kali ini pun Persela kembali kalah telak. Persela ditekuk Arema 1-3. Tiga gol Singo Edan –julukan Arema– ke gawang Persela terjadi lantaran kesalahan Eky Taufik dkk.

Gol pertama Arema yang dicetak Kushedya Hari Yudo pada menit ke-22 disebabkan kesalahan Jasmin Mecinovic. Bek asal Makedonia itu sebenarnya tinggal membuang bola. Sebab, Jasmin menang postur ketimbang Yudo. Tapi, dia terlambat melompat sehingga Yudo bisa lebih dulu menyundul bola. Gol kedua sama. Giliran Reky Rahayu yang membuat kesalahan. Bukannya menepis bola tendangan Dave Mustaine keluar, penjaga gawang Persela itu malah menepisnya ke atas dan jatuh di depan gawang. Bomber asing Arema Jonathan Bauman pun dengan mudah mencocor bola tersebut masuk ke gawang Persela pada menit ke-52.

Gol kedua Arema itu seperti membunuh asa Persela untuk memenangi pertanding­an. Padahal, sebelumnya motivasi pemain-pemain tim asal Kota Soto tersebut sempat naik setelah Rafael Gomes De Oliveira alias Rafinha mencetak gol dua menit selepas pemain kembali dari turun minum. Asa Persela pun tertutup setelah kesalahan fatal lagilagi dibuat di dalam kotak penalti. Kali ini bek kiri Novan Setya Sasongko yang membuat kesalahan. Bek asal Bojonegoro itu justru salah mengumpan di dalam kotak penalti.

Novan yang seharusnya membuang bola malah menendangn­ya ke arah Muhammad Rafli. Dia pun meneruskan bola itu ke Ellias Alderete yang mengonvers­i menjadi gol pada menit ke-76. ’’Secara permainan sebenarnya para pemain sudah membaik. Tapi, mereka melakukan kesalahan fatal dan membuat kami kemasukan gol yang seharusnya tidak terjadi,’’ kata pelatih Persela Nil Maizar.

Pelatih asal Payakumbuh, Sumatera Barat, itu menyatakan bahwa kesalahan tersebut adalah kesalahan individual. Sangat berbeda dengan kesalahan yang dibuat ketika dikalahkan Persija. Saat itu gol-gol Persija lahir karena komunikasi para pemain Persela masih amburadul. Mereka juga belum sepenuhnya memahami taktikal yang direncanak­an tim pelatih. Hal itu membuat penjagaan di pertahanan sangat longgar dan transisi ke bertahan sangat lambat.

’’Kali ini berbeda. Seharusnya kalau mereka ragu-ragu, buang saja bola itu. Tapi, mereka justru melakukan hal yang seharusnya tidak perlu. Ini tentu jadi bahan pelajaran buat kami. Dalam waktu yang ada, kesalahank­esalahan itu akan kami perbaiki,’’ ujar Nil.

Sementara itu, dengan kemenangan semalam, Arema menyusul Persija ke semifinal. Sama seperti Macan Kemayoran, julukan Persija, Arema telah mengumpulk­an enam poin hasil dua kali kemenangan. Poin mereka pun tak bisa lagi dikejar Persela dan Sabah.

’’Kemenangan yang sangat penting. Sebab, setiap kemenangan memang penting. Semua pemain merupakan pemain terbaik. Saya juga senang dengan kerja para striker. Sebab, tiga striker kami sama-sama mencetak gol,’’ sebut pelatih Arema Mario Gomez.

 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ??
ANGGER BONDAN/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia