Sriwijaya FC Lapor BOPI
Hak-Hak Musim 2017 Belum Dibayar LIB
JAKARTA, Jawa Pos – Kesabaran Sriwijaya FC (SFC) terhadap sikap PT LIB habis sudah. Setelah beberapa kali tidak ditanggapi serius oleh LIB tentang pembayaran hak pada musim 2017, kemarin (13/2) manajemen tim berjuluk Laskar Wong Kito itu akhirnya melapor ke BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia).
Lewat Wakil Dirut PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Hendri Zainudin, pertemuan dengan BOPI dilakukan tertutup. Hendri ditemui langsung oleh Ketua BOPI Richard Sam Bera. Hendri berharap BOPI bersikap tegas terkait dengan tunggakan LIB.
Hendri menyebutkan, ada dana Rp 3,4 miliar yang belum dilunasi. Jumlah tersebut memang berkurang sejak akhir musim 2017 (Rp 4,6 miliar). ’’Utang itu berasal dari rate televisi, dana Pro Academy, dan kontribusi Liga 1. Pembayarannya selama ini dicicil. Masalahnya, cicilan dibayar setelah kami kirimkan surat,’’ katanya.
Dia melapor ke BOPI karena sudah lelah menunggu kejelasan dari LIB. Bagi tim Liga 2 seperti SFC, dana Rp 3,4 miliar sangat berguna untuk mengarungi kompetisi. Hendri juga ingin menagih profesionalitas LIB sebagai pengelola kompetisi di Indonesia. Sebab, jika pengelolanya saja masih menunggak utang, dikhawatirkan klub-klub yang ikut berkompetisi juga tidak profesional. ’’Masak kami selalu nagih. Asumsinya, uang televisi kan pasti sudah cair. Kenapa tidak segera dibayarkan ke kami?’’ tegasnya.
Mantan manajer SFC itu juga terpaksa melapor ke BOPI karena sudah tidak diperhatikan LIB. Klubklub di Indonesia juga tidak memiliki asosiasi yang menaungi untuk masalah tunggakan seperti itu. ’’Ini juga dilakukan agar liga lebih baik. BOPI sebagai perpanjangan tangan pemerintah tentu harus melindungi klub-klub yang ada,’’ paparnya.
Ketua BOPI Richard Sam Bera belum secara tegas menjawab laporan SFC kemarin. Yang jelas, posisi BOPI sementara ini adalah mediator antara SFC dan LIB.
Richard menyatakan, ada iktikad baik dari LIB. Sudah ada upaya untuk menyelesaikan tunggakan tersebut. Hanya, detailnya memang masih harus dibicarakan lebih lanjut. ’’Kami ini siap membantu seluruh klub yang ikut kompetisi,’’ tuturnya.
Masalahnya, LIB menunggak sejak 2017. Namun, BOPI justru masih memberikan rekomendasi kepada LIB dalam kompetisi dua tahun terakhir. Pria yang juga mantan atlet renang itu mengakui bahwa pihaknya memang kecolongan. Namun, kecolongan tersebut tidak murni kesalahan BOPI. ’’Karena memang tidak ada laporan resmi. Kami menunggu saat itu, belum ada. Jadi, setelah ada laporan resmi (seperti saat ini), kami baru lakukan yang kami bisa,’’ terangnya.