Ringhio Sudah Banyak Belajar
MILAN, Jawa Pos – Allenatore Napoli Gennaro Gattuso sukses melakukan revans kepada Antonio Conte. Sejak Gattuso menjadi pelatih Partenopei per 11 Desember 2019, kemarin (13/2) adalah pertemuan keduanya melawan Conte.
Gattuso pun berhasil membawa Napoli menang 1-0 atas Inter Milan dalam first leg semifinal Coppa Italia di Stadio Giuseppe Meazza. Kemenangan itu mempermudah langkah Partenopei –julukan Napoli– saat ganti menjamu Nerazzurri –sebutan Inter Milan– di Stadio San Paolo pada 6 Maret mendatang.
Gelandang Napoli Fabian Ruiz menjadi aktor kemenangan timnya. Tendangan kaki kirinya dari luar kotak penalti pada menit ke-57 tak bisa dihalau Daniele Padelli, kiper kedua Inter.
Menurut surat kabar Il Mattino, kemenangan di Giuseppe Meazza menunjukkan bahwa Ringhio –julukan Gattuso– banyak belajar dari kekalahan melawan Conte pada giornata ke-18 Serie A lima pekan sebelumnya (7/1). Saat itu Napoli takluk 1-3 di San Paolo.
Dalam laga kemarin, Ringhio menggeser lima pemain starting XI dari pertemuan Januari lalu. ”(Kiper) Alex Meret, (bek kanan) Elseid Hysaj, (gelandang) Allan, (striker) Arkadiusz Milik, dan (wide attacker sekaligus kapten tim) Lorenzo Insigne out,” tulis Il Mattino. ’’Ringhio menukar mereka dengan David Ospina, Nikola Maksimovic, Diego Demme, Dries Mertens, dan Eljif Elmas,” tambah Il Mattino.
Pergantian pemain itu membuat Napoli tak lagi tampil dengan 4-3-3 atau formasi yang dominan dalam sebelas pertandingan Ringhio bersama Partenopei. Kemarin eks arsitek AC Milan tersebut mengusung skema 4-5-1. Meski dicibir Interisti, allenatore Inter Conte memuji taktik Ringhio.
Menurut Conte, Napoli telah menunjukkan bahwa mereka punya skuad yang komplet dan punya kedalaman bagus selain Juventus di Serie A musim ini. ”Napoli datang ke kandang kami dengan modal taktik bermain yang sangat defensif. Lihat saja, selain lima gelandang, penyerang Napoli Dries Mertens ikut menjaga pemain kami, Marcelo Brozovic. Tidak ada lagi ruang buat pemain kami,’’ papar Conte kepada Rai Sport. ”Laga ini sarat taktik,” imbuh mantan pelatih Juventus dan timnas Italia itu.
The Godfather –julukan Conte– melanjutkan, taktik bertahan ala Napoli memaksa anak asuhnya menggulirkan umpan dengan cepat. Tujuannya, mencari peluang through pass ke lini belakang Napoli sehingga pemain Inter yang lolos bisa langsung melakukan duel satu lawan satu dengan Ospina. Tapi, upaya itu tak membuahkan hasil. ”Mungkin karena Napoli (hanya mau) menunggu, menunggu, dan menunggu (sepanjang laga, Red),” sindir Conte.
Sementara itu, Ringhio memilih tak menanggapi tudingan bahwa Napoli sekadar bermain bertahan. Pelatih 42 tahun tersebut mengatakan, bertemu Inter yang lebih kuat, timnya harus menerapkan taktik di luar kebiasaan. ”Inter di bawah (asuhan) Antonio (Conte) adalah tim dengan kombinasi fisik kuat yang disertai pemahaman taktik yang luar biasa. Jadi, kami harus melakukan sesuatu yang mungkin bukan karakter kami untuk meredam mereka,’’ jelas Ringhio, seperti dikutip La Gazzetta