Tim Putri Pilih Realistis
Bertemu Jepang di Babak Knockout
MANILA, Jawa Pos – Nasib tim putra dan putri Indonesia di babak knockout Badminton Asia Team Championships 2020 bagaikan bumi dan langit. Tim putra sangat rileks. Sebab, lawan hari ini tak berpotensi memberikan kendala berarti. Tuan rumah Filipina tidak dianggap sebagai ancaman.
Di atas kertas, tim putra Indonesia merupakan unggulan pertama. Selain itu, kiprah para pebulu tangkis Merah Putih di kancah dunia sangat diperhitungkan. Seluruh pemain elite diturunkan dalam turnamen yang merupakan babak kualifikasi Piala Thomas-Uber itu.
Filipina-lah yang justru harus waspada karena akan menghadapi para pemain kelas dunia dari Indonesia. Pinoy –sebutan pebulu tangkis Filipina– belum punya rekam jejakprestasiyangmenterengdidunia internasional. Kans kemenangan lebih berpihak pada Indonesia.
Hal itu bertolak belakang dengan tim putri. Kegagalan Indonesia untuk merebut status juara grup Y membuat tim berada dalam
ancaman serius. Kemarin (13/2) Gregoria Mariska Tunjung dkk tidak berhasil membekuk Thailand dalam perebutan posisi juara grup. Indonesia yang kalah 2-3 oleh timnas Gajah Putih harus
puas dengan posisi runner-up.
Lawan di babak delapan besar ini bukan tim sembarangan. Mereka adalah tim Jepang yang berstatus juara bertahan. Yang bikin lebih ngeri adalah isi skuad yang dibawa timnas Negeri Sakura. Sederet pemain top diturunkan. Mulai Akane Yamaguchi, Sayaka Takahashi, ganda putri Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, hingga Mayu Matsumoto/ Wakana Nagahara.
Hasil undian tersebut seolah jadi pertanda buruk bagi perjalanan Indonesia untuk meraih kuota ke Piala Uber 2020. Agar bisa tampil di kejuaraan beregu bergengsi itu, setidaknya tim harus mencapai babak semifinal. Tapi, pertemuan tim Indonesia dengan tim Jepang seakan menipiskan peluang tersebut.
’’Untuk tim putri, kami langsung dapat lawan terberat, yaitu Jepang. Tapi, namanya undian, kita tidak bisa memilih. Bagaimanapun, peluang tetap ada. Pokoknya, besok main maksimal,’’ tutur Susy Susanti, manajer tim Indonesia.
Pemain putri Indonesia masih mengalami kesulitan jika harus melawantimJepang.Sejakmenang di Asian Games 2018, Jorji (sapaan Gregoria) belum bisa mengatasi Yamaguchi dalam empat pertandingan yang mempertemukan merekasetelahnya.PeluangGreysia Polii/Apriyani Rahayu untuk mengalahkanYukiFukushima/Sayaka Hirotajugasangatkecil.Begitupula kesempatanRuselliHartawanmenangatasSayakaTakahashi.Dalam tigapertemuansebelumnya,Ruselli kalah oleh tunggal putri peringkat kesebelas dunia itu.
’’Pertimbangan penurunan pemain di sini, kan ada strategi untuk Olimpiade juga. Pertandingan ini penting, tapi kami harus memikirkan poin Olimpiade. Misalnya, tim putra. Walaupun menurunkan siapa pun saat lawan Filipina ini punya kans besar, kami tetap melihat siapa yang paling butuh poin,’’ ucap Susy.