Segera Putuskan Perubahan Nama Jalan
SURABAYA, Jawa Pos – Para pemerhati sejarah menolak keras perubahan nama Jalan Bung Tomo menjadi Jalan Kencana. Namun, pansus yang membahas 9 perubahan dan 3 penamaan jalan baru tampaknya bakal menyetujui perubahan itu.
Informasi tersebut disampaikan Wakil Ketua DPRD Surabaya A.H. Thony. Dia mengatakan, pansus sudah menyampaikan hasil pembahasannya di forum badan musyawarah (bamus). Dia menyimpulkan, pansus bakal meloloskan semua usulan perubahan itu. Termasuk Jalan Bung Tomo. ”Arahnya menyetujui. Tapi, di forum itu saya mengingatkan ke pansus agar hati-hati dalam mengambil keputusan,” kata dia.
Pernyataannya bukan tanpa alasan. Pertama, dia sudah mendengar adanya kabar bahwa perubahan nama Jalan Bung Tomo menjadi Jalan Kencana adalah titipan dari pihak swasta. Kabar tersebut bisa benar, bisa pula salah. Karena informasi itu sudah menyebar ke kalangan pemerhati sejarah, Thony mengingatkan agar pansus tidak masuk angin. Sebab, perubahan nama jalan tersebut sedang dipelototi banyak pihak.
Kedua, Thony telah menghubungi perwakilan keluarga Bung Tomo. Mereka sudah jengah dengan apa yang terjadi beberapa tahun belakangan. Kasus robohnya Rumah Radio Bung Tomo di Jalan Mawar dua tahun lalu masih menyisakan kekecewaan. Upaya pembangunan kembali gedung itu belum tuntas sampai saat ini. emalan hormat,” ujar Thony.
Thony menerangkan, sebenarnya pemkot ingin memberikan penghargaan kepada Bung Tomo. Jalan yang kini berada di Ngagel dipindahkan ke jalan lingkar luar barat (JLLB) yang lebih panjang dan lebar. Namun, dia melihat cara yang dilakukan salah jalur.
Jika ingin memberikan penghargaan kepada Bung Tomo, dia mengusulkan agar nama Jalan Bung Tomo di Ngagel diperpanjang ke timurhinggakeTamanFlora,Bratang. Cara itu dianggap salah satu opsi untuk menyudahi polemik.
Selama ini pemerhati sejarah menolak pemindahan nama Jalan Bung Tomo karena ada kisah yang melatarbelakangi penamaan jalan itu. Pada awal 2000-an, Jalan Kencana di Ngagel diubah jadi Jalan Bung Tomo karena di sana terdapat makam pahlawan itu