Trotoar Diganti Batu Alam
SURABAYA, Jawa Pos – Usulan para legislator untuk mengganti konstruksi jalur pedestrian menggunakan bahan batu alam akhirnya diterima. Menurut rencana, usulan tersebut direalisasikan mulai tahun ini. Jadi, konstruksi jalur pedestrian baru nanti tidak lagi memakai keramik.
Itulah yang dituangkan di dalam berita acara rapat antara komisi C bersama dinas pekerjaan umum bina marga dan pematusan (DPUBMP) kemarin (13/2). Ketua Komisi C DPRD Surabaya Baktiono menilai batu alam memang lebih kuat dan tidak gampang pecah. ’’Dulu kita belum tahu keramik itu mudah pecah. Karena itu, jadi evaluasi,’’ katanya.
Baktiono menilai keramik memang bukan untuk dipasang di luar ruangan. Keramik merupakan bahan yang memang diperuntukkan di dalam ruangan karena tidak tahan terhadap panas, hujan, dan cuaca ekstrem. Kekuatan keramik berbeda dengan batu alam yang lebih kuat. Syaratnya, ketebalan batu yang dipilih harus diperhatikan. Menurut Baktiono, batu alam yang digunakan memiliki ketebalan minimal 3 sentimeter. ’’Iku wes kuat,’’ ujarnya.
Politikus PDIP itu mengakui, pemakaian batu alam untuk jalur pedestrian memang lebih mahal. Namun, tidak ada masalah. Yang penting, dalam jangka panjang, pemkot tidak mengeluarkan anggaran yang lebih besar lagi. Khususnya untuk pemeliharaan.
Menurut Baktiono, kekurangan anggaran bisa ditambahkan saat perubahan anggaran keuangan (PAK) pada September mendatang. Misalnya, yang pernah dilakukan saat dewan mengusulkan perbaikan sejumlah taman pada 2003. ’’Itu dulu juga butuh anggaran besar, buktine yo iso. Kalau tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi?’’ ucapnya.
Karena itu, penggunaan batu alam harus dimulai tahun ini. Terutama untuk jalur pedestrian yang baru akan diperbaiki atau dibangun.