Gunakan Konstruksi Fondasi yang Lebih Kuat
SURABAYA, Jawa Pos – Menanggapi protes kondisi Jalan Citraraya Unesa yang saat ini diperbaiki, kontraktor pelaksana menegaskan bahwa teknik rekondisi jalan tersebut berbeda dengan perbaikan sebelumnya yang menggunakan material tanah, pasir, kerikil, dan aspal.
Perbaikan kali ini menggunakan struktur fondasi dan material yang berbeda. Project Manager PT Meta Adhya Tirta Umbulan Kawasan Waru-Surabaya Barat Ari Mulyantono menyatakan, perbaikan di Jalan
Citraraya Unesa kali ini menggunakan konstruksi fondasi yang lebih kuat.
Dia memerinci bahwa konstruksi jalan tersebut mulai lapisan terbawah dekat permukaan pipa menggunakan limestone atau batu kapur setebal 40 cm. Setelah dipadat dengan sempurna, atasnya dilapisi geotextile woven atau lembaran sintetis yang fleksibel untuk stabilisasi dan perbaikan tanah yang cenderung lunak.
Kemudian, atasnya lagi dilapisi sirtu atau pasir batu setebal 40 sentimeter. Setelah itu dilapisi geotextile woven yang kedua, lalu ditambah lapisan base course setebal 20 sentimeter. Konstruksi selanjutnya ditambah cement treated base (CBT). Baru permukaan paling atas ditutupi asphalt treated base (ATB) atau aspal hotmix lapisan permukaan konstruksi jalan dengan lalu lintas berat dan tinggi.
Dengan konstruksi dan material itu, dia yakin jalan bisa kukuh, tidak rusak, dan tidak gampang bergelombang meski dilalui kendaraan besar. Ari menegaskan bahwa perbaikan Jalan Citraraya Unesa ditargetkan rampung dua pekan lagi atau paling lambat tiga pekan.
Setelahnya, titik pengerjaan lainnya di Jalan Mayjen Yonosuwoyo juga akan diperbaiki dengan konstruksi yang sama seperti jalur Citraraya Unesa–CitraLand. ’’Nanti dari depan Spazio–bundaran Unesa kami perbaiki juga bulan depan,’’ sambungnya. Selama perbaikan nanti, ada penyempitan satu lajur di Mayjen Yonosuwoyo.