Warga Bongkar Sendiri Bangli di Flat Sombo
Usahakan Selesai sebelum Tenggat Akhir Februari
SURABAYA, Jawa Pos – Surat pemberitahuan dari Pemkot Surabaya tentang rencana penertiban bangunan liar (bangli) di Flat Sombo, Simokerto, mendapat respons dari masyarakat terkait. Pemilik bangli mulai membongkar bangunannya kemarin (13/2). Pemerintah menargetkan seluruh bangunan tak berizin bersih akhir bulan ini.
Pembongkaran dilakukan secara sukarela oleh warga yang tinggal di blok H. Bangli yang dirobohkan berdiri di kanan-kiri akses menuju blok K yang akan dibangun ulang. Selain dapur, ada bangunan ilegal yang digunakan untuk berjualan. ’’Memang di-deadline akhir Februari. Saya berinisiatif membongkar sendiri,’’ kata Siti Khodijah, penghuni blok H.
Dia mengaku tak ingin menunggu satpol PP. Untuk merobohkan bangunan, Khodijah rela membayar tukang dan kuli. ’’Dengan begini, saya bisa memilah mana saja bekas bangunan yang bisa dipakai dan tidak,’’ terangnya.
Saat ditanya asal usul bangli, perempuan 40 tahun tersebut mengaku tidak tahu. Sebab, bangunan yang berukuran 2 x 5 meter itu berdiri sebelum Khodijah tinggal di Flat Sombo 15 tahun lalu.
Kabid Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DPRKP CKTR Kota Surabaya Adi Gunita menjelaskan, seluruh bangli telah didata pemerintah. Targetnya, akhir Februari akan ditertibkan.
Kami mengapresiasi warga yang punya inisiatif membongkar sendiri.”
ADI GUNITA
Kabid Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DPRKP CKTR Kota Surabaya
’’Kami mengapresiasi warga yang punya inisiatif membongkar sendiri,’’ ujarnya saat ditemui di Flat Sombo kemarin.
Dia melanjutkan, penertiban tak bisa ditawar. Sebab, bangli tersebut menghambat pembangunan. Alat berat sulit masuk ke lokasi proyek.
Adi pun berharap masyarakat segera membongkar bangli itu. Pasalnya, pembangunan akan dimulai Maret. ’’Nanti ada temanteman satpol PP yang menertibkan jika masih ada yang bandel,’’ tegasnya.
Terkait desain bangunan, Adi memastikan gedung blok K dan E di Flat Sombo akan dibangun lebih besar. Satu blok memiliki 92 kamar. Berbeda dengan bangunan lawas di blok lainnya yang hanya punya 62 kamar.
Sebelumnya, Pemkot Surabaya ingin membangun blok K dan E Flat Sombo. Namun, upaya tersebut tidak mudah. Selain karena bangunan lama rawan roboh dan menimpa pekerja, puluhan bangli juga menyulitkan proyek.
Setidaknya ada 90 bangli yang telah didata petugas. Lokasinya tersebar di Flat Sombo. Bangunan-bangunan itu tidak hanya berupa hunian. Ada pula yang berbentuk warung. Petugas juga mendapati bangunan yang difungsikan sebagai toko.